Kajian Ramadhan 2021: Makna dan Keutamaan Laa Hawla wa Laa Quwwata Illa Billah, Bentuk Penyerahan Diri?

- 27 April 2021, 17:42 WIB
Ilustrasi melafalkan Laa Hawla wa Laa Quwwata Illa Billah
Ilustrasi melafalkan Laa Hawla wa Laa Quwwata Illa Billah /Pixabay/Pezibear

Ulama lain menafsirkan, “Tidak ada usaha, kekuatan dan upaya selain dengan kehendak Allah.”

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindugan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.”

Imam Nawawi menyebutkan berbagai tafsiran di atas dalam Syarah Shahih Muslim dan beliau katakan, “Semua tafsiran tersebut hampir sama maknanya.” (Syarh Shahih Muslim, 17: 26-27).

Baca Juga: Ucapan Belasungkawa Jokowi atas Gugurnya 53 Awak KRI Nanggala-402

Dalam penjelasan Safinah An-Najah, Imam Nawawi Al-Bantani rahimahullah menyebutkan arti kalimat tersebut, “Tidak ada yang menghalangi dari maksiat pada Allah melainkan dengan pertolongan Allah. Tidak ada pula kekuatan untuk melakukan ketaatan pada Allah selain dengan pertolongan Allah.” (Lihat Kasyifah As-Saja Syarh Safinah An-Najaa, hlm. 33)

Kalimat ini adalah kalimat yang ringkas, namun syarat makna dan memiliki keutamaan yang luar biasa. Kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada ‘Abdullah bin Qois,

“Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga.” (HR. Bukhari, no. 7386) Ingatlah kalimat ini akan menjadi simpanan di surga.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru Senin 27 April 2021, Dapatkan Diamond Royal dari Garena!

Abu Ayyub Al-Anshari menceritakan, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam diangkat ke langit pada Malam Isra’ Mi’raj, beliau melewati Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Ibrahim lantas bertanya, “Siapa yang bersamamu wahai Jibril?” Jibril menjawab, “Ia Muhammad.” Ibrahim lantas mengatakan padanya, “Perintahkanlah pada umatmu untuk memperbanyak bacaan yang akan menjadi tanaman di surga, debunya itu bersih dan tanamannya pun luas.” Ibrahim ditanya, “Lalu apa bacaan yang disebut girasul jannah tadi?” Ibrahim menjawab, “Kalimat ‘laa hawla wa quwwata illa billah’.” (HR. Ahmad, 5: 418. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini.***

Halaman:

Editor: Abdul Hapid Badrudin

Sumber: rumaysho.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah