Lantas siapa orang yang bertanggung jawab memproduksi film-film tersebut? Sutradara ‘Tokyo Olimpiad’ adalah Kon Ichikawa, sedangkan ‘Olympia’ didokumentasikan oleh Leni Riefenstahl’s.
Meski termasuk film dokumenter bertema olahraga, tetapi Ichikawa tidak menitikberatkan kemenangan dan hasil yang diperoleh para atlit.
Artinya ‘Tokyo Olimpiad’ cenderung terfokus pada suasana pertandingan, yang mana berhasil dikombinasikan secara apik dengan sisi kemanusiaan para atlet.
Sayangnya film olahraga ini tidak menuai kesuksesan begitu saja. Pasalnya ‘Tokyo Olimpiad’ harus tersandung kontroversi karena pertentangan antara pemerintah dan Kon Ichikawa.
Baca Juga: Sambut HUT RI ke-76, Netflix Akan Tayangkan Film Indonesia tentang Perjuangan Meraih Kemerdekaan
Hal ini bukan tanpa alasan, sebab pemerintah menginginkan rekaman yang bersifat jurnalistik sehingga dapat menggambarkan sejarah Olimpade Tokyo 1964 secara realistis.
Sedangkan Kon Ichikawa justru menginginkan rekaman sinematik yang menonjolkan keartistikan, bahkan lebih mementingkan hal tersebut dari gambaran para atlit dan penonton.
Alhasil versi awal film olahraga ‘Tokyo Olimpiad’ harus diedit ulang dan hanya menyisakan durasi 93 menit. Padahal sebelumnya ‘Tokyo Olimpiad’ justru memiliki durasi sepanjang 165 menit.
Baca Juga: TERBARU! Deretan Ucapan Selamat HUT RI ke-76 di Hari Kemerdekaan, Cocok Dibagikan ke Media Sosial