Network
UTARA TIMES – Tumbal di tanah Jawa bukan sesuatu yang asing untuk masyarakat. Hal ini lantas menjadi bahasan Om Hao, seorang praktisi retrokognisi di kanal YouTube Kisah Tanah Jawa.
Om Hao menjelaskan tumbal tanah Jawa berperan untuk menetralisir suatu keadaan dan lokasi. Akan tetapi, tumbal tanah Jawa juga berfungsi sebagai pembayaran.
Menurut Om Hao tumbal pembayaran biasanya terkait dengan perjanjian-perjanjian ghaib. Misalnya perjanjian untuk mencari kekayaan, pengasihan, penglaris, dan lain-lain.
Baca Juga: Fungsi Tulang Manusia pada Kunci Jawaban Kelas 6 SD Tema 1 Halaman 68 Subtema 2
Lantas apabila dikategorikan, tumbal dapat berupa benda hidup dan tidak hidup. Dalam hal ini tumbal hidup meliputi manusia, hewan, dan tumbuhan. Sedangkan tumbal yang tidak hidup adalah pusaka, mustika, dan tumbal khusus.
“Banyak sih ditemukan, Mas, itu hal-hal seperti itu (di zaman dulu) dan di zaman sekarang pun masih banyak, terutama di bidang-bidang pembangunan,” kata Om Hao sebagaimana dilansir Utara Times dari YouTube Kisah Tanah Jawa. Pria dengan nama asli Hari Kurniawan itu juga mencontohkan cerita tentang Syekh Subakir
di Gunung Tidar, yang mana juga menumbalkan sesuatu untuk menetralkan tanah Jawa.
Kemudian perihal tumbal proyek, Om Hao menjelaskan secara logika hal ini memang tidak mungkin dilakukan.Apalagi harus meletakkan benda asing seperti tumbal di dalam struktur bangunan kecuali koral, besi, baja, dan lain-lain.
“Tetapi kok bisa orang berpikir ketika dikasih itu (tumbal) menjadi lebih kuat,” tambah Om Hao
Baca Juga: Beli Sapu ke Pandeglang? Kumpulan Pantun untuk Sambut Tahun Baru Islam 2021 1 Muharram 1443
