Network
UTARA TIMES – Nama asli Kak Seto adalah Seto Mulyadi. Ia merupakan sosok yang lekat dengan dunia pendidikan anak. Siapa sangka, cita-cita awalnya bukan di pendidikan anak tetapi ingin menjadi dokter.
Harapan itu tidak bisa ia capai karena gagal saat mendaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan Universitas Indonesia.
Kak Seto kemudian meninggalkan cita-cita itu dan memilih untuk menekuni bidang Psikologi. Kisah pria kelahiran Klaten hingga sampai menjadi doktor ini sangat berliku.
Baca Juga: Viral Video Ulang Tahun Kak Seto ke 70: Berjoget dan Pushup, Kak Seto Dibanjiri Pujian dari Warganet
Berikut ringkasan kisah Kak Seto yang gagal menjadi dokter tetapi berhasil menjadi doktor psikologi. Simak selengkapnya di bawah ini sebagaimana yang dirangkum Utara Times.
Kak Seto lahir di Klaten, 28 Agustus 1951. Ia memiliki saudara kembar bernama Kresno Mulyadi. Kisah ingin menjadi dokter juga sangat lekat dengan saudara kembarnya tersebut.
Mereka berdua mendaftarkan diri bersama-sama di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Kresno Mulyadi lebih mujur daripada Kak Seto. Ia terpukul dengan penolakan tersebut.
Baca Juga: Usia 70 Tahun Kak Seto Masih Lincah, Berikut 7 Rahasia Pola Hidup Kak Seto yang Bisa Anda Tiru
Atas kekecewaan itu kemudian ia hijrah ke Jakarta, meninggalkan orang tua dan saudara kembarnya. Meski tak ada sanak saudara di ibukota, Kak Seto kekeuh untuk angkat kaki dari tanah kelahirannya.
Ia ke Jakarta tanpa bekal keahlian apa pun. Di ibukota ia memulai hidup dengan kerja serabutan, yang saat itu ia niatkan untuk menunggu tes ujian masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
