Bagaimana Hukum Memercayai Rabu Wekasan Menurut Islam? Simak Jawaban Buya Yahya

- 16 September 2021, 10:20 WIB
Ilustrasi Rabu Wekasan
Ilustrasi Rabu Wekasan /

UTARA TIMESArtikel akan mengulas hukum memercayai Rabu wekasan menurut Islam berdasarkan paparan Buya Yahya. Secara umum, Rabu wekasan dikenal sebagai hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Penjelaskan Buya Yahya tentang Rabu wekasan menurut Islam diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Oleh karena itu, simak Rabu wekasan menurut Islam yang disampaikan Buya Yahya dalam artikel ini.

Baca Juga: Info Vaksin Gratis Kota Bekasi Hari Ini Kamis 16 September 2021, AstraZeneca, Sinovac Dosis 1 dan 2

Awalnya Buya Yahya menerangkan Rabu wekasan bermula dari seorang wali atau orang sholeh yang mengatakan datangnya bala, bencana, atau musibah di Rabu wekasan.

Dengan demikian, Buya Yahya menjelaskan bahwa pandangan ini bukan dari Nabi atau Rasul.

Baca Juga: Proses Peredaran Darah yang Terjadi pada Tubuh, Berikut Penjelasannya  

Lantas, apakah kaum muslim dapat memercayai perkatakan wali atau orang sholeh perihal Rabu wekasan?

“Jika ada seorang sholeh, wali, lalu berkata tentang sebuah kejadian, maka jika omongannya itu tidak bertentangan dengan syariat, maka Anda bebas. Mau dengar boleh, mau tidak juga boleh,” ujar Buya Yahya sebagaimana dilansir Utara Times dari kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Dengan demikian, kaum muslim tidak wajib untuk memercayai ilham dari seorang wali atau orang sholeh. Akan tetapi, orang-orang juga boleh untuk memercayai perkataan tentang Rabu wekasan.

Halaman:

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x