UTARA TIMES – Berikut tersedia puisi islami tentang Maulid Nabi Muhammad Saw karya Gus Mus atau KH Ahmad Mustofa Bisri yang menyentuh hati.
Puisi islami tentang Maulid Nabi Muhammad Saw yang merupakan karya Gus Mus ini memiliki makna yang amat dalam.
Terlebih bagi para umat Islam yang telah menanti bulan kelahiran Rasulullah pada 12 Rabiul Awal tiap tahunnya, puisi islmai tentang Maulid Nabi Muhammad Saw yng tersedia di artikel ini bisa dijadikan bahan refleksi.
Baca Juga: Umumkan Kehamilan Vanny yang Ketiga, Fedi Nuril: Alat Kontrasepsi Nggak Semua Efektif
Judul puisi islami tentang Maulid Nabi karya Gus Mus, ‘Ku Merindukanmu, O, Muhammadku’
Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah yang kalah
Menatap mataku yang tak berdaya
Baca Juga: 25 Background Maulid Nabi Pilihan, Cocok untuk Perayaan Maulid Nabi Saw 2021
Sementara tangan-tangan perkasa
Terus mempermainkan kelemahan
Air mataku pun mengalir mengikuti panjang jalan
Mencari-cari tangan
Lembut-wibawamu
Dari dada-data tipis papan
Terus kudengar suara serutan
Derita mengiris berkepanjangan
Dan kepongahan tingkah-meningkah
Telingaku pun kutelengkan
Berharap sesekali mendengar
Merdu-menghibur suaramu
Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Ribuan tangan gurita keserakahan
Menjulur-julur ke sana ke mari
Mencari mangsa memakan korban
Melilit bumi meretas harapan
Aku pun dengan sisa-sisa suaraku
Mencoba memanggil-manggilmu
O, Muhammadku, O, Muhammadku
Di mana-mana sesame saudaramu
Saling cakar berebut benar
Sambil terus berbuat kesalahan
Qu’an dan sabdamu hanyalah kendaraan
Masing-masing mereka yang berkepentingan
Aku pun meninggalkan mereka
Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku
Aku merindukanmu, O, Muhammadku
Sekian banyak Abu Jahal Abu Lahab
Menitis ke sekian banyak umatmu
O. Muhammadku, shalawat dan salam bagimu
Bagaimana melawan gelombang kebodohan
Dan kecongkaan yang tergayakan
Bagaiman memerangi
Umat sendiri? O, Muhammadku
Aku merindukanmu, o, Muhammadku
Aku sungguh merindukanmu
Itulah puisi islami tentang Maulid Nabi Muhammad Saw karya Gus Mus yang menyentuh hati dan menggambarkan kerinduan seorang umat kepada junjungannya, ***