Network
UTARA TIMES – Berikut ini tata cara pelaksanaan dan niat mandi wajib atau junub, untuk menyucikan diri dari hadats besar.
Mandi wajib atau junub, diperuntukkan untuk orang-orang yang sedang dalam keadaan junub.
Adapun keadaan junub ada dua hal, yaitu keluarnya air mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik dari mimpi basah, ataupun gairah dari penglihatan atau pikiran.
Selain itu, seseorang bisa dikatakan dalam keadaan junub ketika telah berhubungan seksual, meskipun tidak mengeluarkan air mani.
Orang yang sedang dalam keadaan junub, dilarang melakukan ibadah-ibadah lain, baik ibadah wajib ataupun sunnah.
Baca Juga: Apa Itu Babak Play Off Piala Dunia untuk Sepak Bola? Simak Pengertiannya di Sini
Berikut ini tata cara pelaksanaan dan niat mandi wajib atau junub, sebagaimana yang telah dianjurkan oleh syariat islam. Dikutip dari laman Nu Online.
Tata Cara dan Niat Mandi Wajib atau Junub
- Niat Mandi Wajib
Niat mandi wajib atau junub diucapkan di dalam hati, atau lebih utama diucapkan secara lisan.
Lafal Niat Mandi Wajib
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Terjemahan:
"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."
- Tata Cara Mandi Wajib
Madzhab Syafi’i mengatakan bahwa niat mandi wajib atau junub harus dilakukan secara bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.
Usahakan membasahi seluruh bagian luar tubuh, begitupun rambut dan bulu-bulunya. Air harus sampai mengalir ke kulit dalam dan pangkal rambut/bulu.
Tubuh juga dalam keadaan tidak memiliki najis.
Demikian, tata cara dan niat mandi wajib atau junub untuk menghilangkan hadats besar (junub atau janabah).***
