Network
UTARA TIMES – Hukum berpuasa sunnah pada paruh kedua bulan Syaban kerap kali ditanyakan oleh sebagian umat Islam.
Pertanyaan tersebut merupakan salah satu pertanyaan yang sering muncul pada bulan Syaban.
Hal tersebut wajar terjadi mengingat puasa Syaban mengundang antusiasme dan perhatian yang cukup besar dari umat Islam.
Perhatian tersebut pada gilirannya akan berpotensi menimbulkan pertanyaan-pertanyaan seputar puasa Syaban, salah satunya adalah tentang boleh tidaknya berpuasa sunnah di paruh kedua bulan Syaban.
Lantas, bagaimanakah sebenarnya hukum berpuasa sunnah pada paruh kedua bulan Syaban tersebut? Simak penjelasan berikut
Baca Juga: Soal UAS Matematika Kelas 6 dan Kunci Jawaban Matematika Semester 2 Halaman 195, Volume Aquarium
Puasa Syaban adalah salah satu puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Sesuai dengan namanya ‘Puasa Syaban’, puasa tersebut juga dilaksanakan pada bulan Syaban.
Pada hakikatnya, puasa Syaban sudah pernah dicontohkan pelaksanaannya oleh Rasulullah SAW, yakni sepanjang bulan Syaban kecuali sebagian kecil dari bulan tersebut.
