Khutbah Jum’at Terbaru 2022 : Keutamaan untuk Memakmurkan Masjid

- 10 Maret 2022, 15:00 WIB
Khutbah Jum’at Terbaru 2022 : Keutamaan untuk Memakmurkan Masjid
Khutbah Jum’at Terbaru 2022 : Keutamaan untuk Memakmurkan Masjid /mojpe/pixabay

UTARA TIMES - Khutbah Jumat terbaru 2022 tema kali ini akan membahas tentang keutamaan memakmurkan masjid.

Naskah Khutbah Jumat terbaru 2022 ini pun juga bisa dijadikan bahan referensi khatib untuk bahan ceramah yang akan disampaikan kepada para jamaah Jumat.

Khutbah Jumat terbaru 2022 ini sudah memasuki bulan Syaban, bulan Syaban sendiri merupakan bulan Agung serta sangat mulia.

Maka dari itu naskah khutbah Jumat terbaru 2022 ini berisi amalan yang baik di bulan Syaban yakni dengan kebaikan, salah satunya dengan memakmurkan masjid.

Dilansir Utara Times dikutip dari Kumpulan khutbah Jumat Kemenag, berikut ini contoh naskah khutbah Jum’at terbaru 2022 yang berjudul memakmurkan masjid.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat Bulan Sya'ban 2022 Singkat dan Padat Kemenag RI : Islam Agama yang Benar

Keutamaan Memakmurkan Masjid

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia. Ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah dalam perjalanan hijrah dari Mekkah, program pertama yang dilakukan adalah mendirikan Masjid. Hal itu menggambarkan bahwa masjid adalah lembaga risalah yang memiliki fungsi utama dalam membangun umat. Masjid adalah tempat ibadah umat Islam yang pertama dibangun oleh Rasulullah SAW pada saat hijrah ke Madinah, Firman Allah Swt.

Artinya:"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. " (QS. AI-Taubah/18).

Hadirin Jama'ah Jum'at Rahimakumullah.

Kehidupan Islam berpangkal di Masjid dan berujung di Masjid. Dikatakan demikian, karena penghulu menikahkan seorang muslim dalam masjid, dan jenazah muslim pada umumnya juga bertolak dari Masjid ke pemakaman. Masjid secara etimologis berarti "tempat sujud", sedangkan dari segi istilah masjid mengandung arti dan fungsi sebagai tempat umat Islam melaksanakan shalat berjama'ah, mengikuti khutbah

jum'at, serta Masjid juga sebagai tempat umat islam melaksanakan ibadah sunnah i'tikaf di bulan Ramadhan.

Dari arti dan fungsi yang dikemukakan di atas tergambar bahwa masjid dalam islam bukan hanya sekedar tempat untuk sujud kepada Allah SWT.

Masjid mempunyai fungsi yang lebih luas dari itu. Sebagaimana kita ketahui pada zaman Rasulullah SAW dan para sahabatnya, masjid merupakan satusatunya pusat aktifitas umat islam ketika itu. Rasulullah SAW memulai membina para sahabat yang menjadi kader terbaik umat Islam generasi awal untuk memimpin, memelihara dan mewariskan ajaran-ajaran agama dan peradaban islam bermulai dari masjid.

Keberadaan masjid yang disebut sebagai "Rumah Allah", selain melambangkan eksistensi umat islam, juga melambangkan kesatuan pengabdian dan ketaatan manusia kepada Allah SWT. Kesatuan dalam aqidah maupun kesatuan dalam menjalankan prinsip-prinsip muamalat. Sepanjang sejarah Islam sejak masa Rasulullah SAW dan para sahabat, masjid berfungsi antara lain sebagai berikut:

a. Tempat kaum muslimin melaksanakan ibadah mendekatkan diri kepada Allah SWT

b. Tempat beri'tikaf dan membina kesadaran ruhaniah sehingga selalu dapat menjaga keseimbangan jiwa, keluhuran akhlak dan keutuhan pribadi.

c. Tempat menggali ilmu pengetahuan (baik ilmu agama maupun ilmu umum).

d. Tempat umat Islam memperoleh pencerahan dan pemecahan dari berbagai masalah keumatan.

e. Tempat membina kader dan pimpinan umat.

f. Tempat mengumpulkan dan mendistribusikan zakat, infaq, sedekah dan lain-lain. Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia .

Dalam perjalanan sejarah dunia Islam, masjid yang berdiri ditengah-tengah umat pada kurun waktu berabad-abad yang silam umat Islam di Timur tengah, Asia tengah, Asia Selatan sampai Asia Tenggara telah memanfaatkan masjid sebagai tempat pendidikan.

Pada masa itu banyak mukminin yang menuntut ilmu di masjid-masjid terpenting di saudi arabia (Mekah dan Madinah), Cairo, Baghdad (Irak), Cordova(Spanyol), dan lain-lain, dan setelah itu mereka kembali ke tanah air masing-masing sebagai agen perubahan, reformasi Islam dan pejuang kemerdekaan bagi bangsanya. Di Indonesia sebagai negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia.

Sejak berdirinya pesantren sebagai akar pendidikan Islam yang dibina oleh para ulama adalah bermula dari Masjid. Dalam perjalanan waktu selanjutnya, maka kemajuan dan kesejahteraan Umat Islam seharusnya tetap berbasis di masjid. Jama'ah masjid adalah sumber daya umat yang secara terus menerus harus ditingkatkan kualitasnya.

Baik kualitas keilmuan, akhlak moral, kecerdasan maupun tingkat kesejahteraan sebagai Khairu ummat (umat terbaik) yang semestinya menjadi contoh ideal di tengah masyarakat. Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia Dalam era informasi dan komunikasi dewasa ini, masjid sebagai pusat jama'ah dan aktivitas umat Islam tetap dibutuhkan dan perannya tidak dapat tergantikan sampai kapanpun.

Sejauh ini pemanfaatan fasilitas bangunan di lingkungan masjid di luar fungsi utamanya sebagai tempat peribadatan berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat. Pada prinsipnya umat Islam memerlukan masjid yang fungsional ditengah masyarakat, dan semua problem umat bisa diupayakan solusinya melalui masjid sebagai sarananya. Untuk itulah, peran dan fungsi masjid yang multi-dimensional perlu ditumbuhkembangkan oleh umat Islam.

Pengembangan peran masjid sebagai sarana informasi berkaitan dengan kegiatan dakwah yang berlangsung di Masjid, seperti Khutbah Jum'at, taklim/ceramah agama dan lain-lain. Dari mimbar masjid, para ulama dan mubaligh secara terus menerus selalu menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan kemasyarakatan yang relevan dan aktual kepada jama'ah masjid.

Pengalaman selama ini membuktikan bahwa mimbar masjid merupakan media yang efektif untuk menyampaikan informasi dan penerangan menyangkut berbagai hal yang terkait dengan kemaslahatan umat dalam arti luas.

Selanjutnya, pengembangan selama ini membuktikan bahwa mimbar masjid merupakan media yang efektif untuk menyampaikan informasi dan penerangan menyangkut berbagai hal yang terkait dengan kemaslahatan umat dalam arti luas. Selanjutnya, pengembangan peran masjid dalam kaitannya dengan pendidikan formal, telah dicontohkan oleh sejumlah masjid di tanah air kita terutama di perkotaan.

Masjid-Masjid tersebut dibangun diatas tanah wakaf telah dikembangkan pemanfaatannya dengan membangun lembaga pendidikan formal berciri khas Islam mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.

Dari sekilas gambaran diatas, jelas bahwa masjid memiliki peran yang tidak dapat diabaikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sarana pendidikan formal yang dibangun secara swadaya oleh umat Islam di lingkungan masjid memberikan kontribusi yang nyata untuk pembangunan bangsa.

Sedangkan peranan masjid dalam pembangunan ekonomi sosial masyarakat erat kaitannya dengan pemberdayaan zakat, infaq, sedekah dan wakaf. Masjid memiliki peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi tidak begitu sulit penggambarannya, karena jamaah masjid mencerminkan keragaman kondisi ekonomi sosial masyarakat dilingkungan mana masjid itu berada. Untuk itulah sosialisasi konsep masjid sebagai pusat pembangunan ummat perlu ditingkatkan.

Umat Islam memang secara terus menerus harus memberikan perhatian pada perwujudan peran dan fungsi masjid sebagaimana mestinya. Umat Islam perlu memandang masjid sebagai lembaga keagamaan yang menyimpan potensi besar bukan hanya di masa lalu, tapi juga di masa kini dan masa depan.

Demikianlah khutbah jum' at yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua.

Demikian ulasan mengenai contoh naskah khutbah Jumat terbaru 2022 yang berjul keutamaan memakmurkan masjid.***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah