Khutbah Jumat Singkat Terbaru tentang Pentingnya Dzikir dan Pikir

- 12 Maret 2022, 19:20 WIB
Khutbah Jumat Singkat Terbaru tentang Pentingnya Dzikir dan Pikir
Khutbah Jumat Singkat Terbaru tentang Pentingnya Dzikir dan Pikir /Pixabay.com/Babelphotography.

Lebih dalam lagi Tuhan memberikan manusia dua potensi besar yaitu hati dan otak untuk melaksanakan tugas kekholifahannya di muka bumi, seperti firman Allah yang artinya: “Ingatlah ketika Tuhan-Mu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi”.

Dalam menjalankan tugas manajerial alam ini manusia harus menyeimbangkan kedua potensi tersebut, karena apabila hanya menggunakan salah satu potensi tadi maka manusia tidak akan mampu menjalankan tugas kekhalifahannya dengan baik karena yang terjadi adalah kepincangan.

Misalnya saja manusia hanya menggunakan potensi hati (dzikir) dia akan terjebak pada pemujaan terus menerus tanpa memperhatikan masalah duniawi dan biasanya menyendiri dan menyepi dari kehidupan luar.
Inilah yang disebut-sebut oleh sarjana muslim jaman sekarang penyebab kemunduran kaum mislimin.

Sedangkan orang yang selalu memakai akal (pikir) dia akan terjebak pada konsep-konsep pemikiran tanpa ujung karena ilmu pengetahuan terns berkembang, banyak menciptakan teknologi tapi lebih banyak merusaknya dari pada manfaatnya sebut saja born atom, teknologi nuklir dan lain sebagainya sehingga sampailah pada suatu zaman orang berkata "ketika Tuhan mati" karena sejak saat itu aktivitasnya sebagai subjek terhenti.

Sejarah berpindah dari pengembangan maknawi atau nilai kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya sehingga segala perolehan dari safari ekstemal tidak menjadi aset bagi safari internal dan akhimya yang terjadi menurunnya citra-rasa, karena harga semua diukur dari timbangan milik.

Keseimbangan antara dzikir dan pikir adalah kunci manusia dalam menjalankan tugas kekhalifaannya.

Dengan dzikir kita menemukan tujuan akhir dari apa yang akal (pikir) kita cipta -teknologi- terarah pada rasa kemanusiaan dan kealaman bukan pada kepentingan manusia saja karena manusia adalah perpanjangan tangan Tuhan dalam mengurus bumi dan nanti akan diminta pertanggung jawaban.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT.

Apakah Dzikir dapat dijadikan penentram hati?
Dzikrullah atau mengingat Allah adalah senantiasa menghadirkan kalbu bersama Allah dan melepaskan diri dari kelalaian, karena hila kita senantiasa mengingat Allah maka Allah akan senantiasa mengingat kita.

Sebagaimana difirmankan dalam Surat Al-Baqarah ayat 152: "Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula kepadamu) dan bersyukurlah kamu kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku."
Dengan demikian maka jelaslah bahwa dzikir mempunyai makna yang sangat tinggi.

Halaman:

Editor: Anas Bukhori

Sumber: kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x