Bagaimana Hukum Puasa Setelah Nisfu Syaban? Simak Penjelasan Berikut

- 15 Maret 2022, 16:15 WIB
Bagaimana Hukum Puasa Setelah Nisfu Syaban? Simak Penjelasan Berikut
Bagaimana Hukum Puasa Setelah Nisfu Syaban? Simak Penjelasan Berikut /PIXABAY/Konevi

UTARA TIMESHukum melaksanakan puasa setelah malam nisfu Syaban kerap menjadi pertanyaan dalam masyarakat Islam, terutama bagi mereka yang masih awam tentang hal tersebut.

Hal itu wajar, karena memang hukum melaksanakan puasa setelah malam nisfu Syaban merupakan salah satu hal yang menjadi khilafiyah di kalangan ulama.

Dengan kata lain, ulama tidak menemukan kesepakatan bulat dalam menentapkan hukum boleh tidaknya melakukan puasa setelah malam nisfu Syaban.

Lantas, bagaimana sebenarnya hukum melaksanakan puasa setelah malam nisfu Syaban tersebut? Simak penjelasan berikut!

Pada dasarnya, puasa Syaban adalah salah satu puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Baca Juga: Kapan Puasa Nisfu Syaban 2022? Berikut Niat Puasa dan Amalan Nisfu Syaban

Sesuai dengan namanya Puasa Syaban, puasa tersebut juga dilaksanakan pada bulan Syaban.

Puasa ini sudah pernah dicontohkan pelaksanaannya oleh Rasulullah SAW, yakni sepanjang bulan Syaban kecuali sebagian kecil dari bulan tersebut.

Akan tetapi, beredarnya berbagai hadits tentang waktu pelaksanaan puasa sunnah Syaban dengan penjelasan yang berbeda-beda memunculkan kebimbangan bagi orang awan terkait boleh tidaknya melaksanakan puasa setelah datangnya malam nisfu Syaban.

Dilansir Utara Times dari kitab Husnu al-Bayan fi Fadhaili Syahri Sya’ban karangan Musead Husain Muhammad, salah satu hadits yang melarang pelaksanaan puasa sunnah setelah malam nisfu Syaban adalah hadits riwayat Abu Hurairah ra. berikut:

"إذا انتصف شعبان فلا تصوموا حتى رمضان"

Jika bulan Syaban telah mencapai pertengahan, maka janganlah kalian berpuasa hingga bulan Ramadhan”

Akan tetapi, hadits tersebut menuai pertentangan di kalangan ulama. Sebagian ulama menilai hadits di atas sebagai hadits shahih, akan tetapi sebagian yang lain menilainya sebagai hadits munkar.

Baca Juga: Tinggal Klik, Nonton Drakor Business Proposal Episode 6 di Sini, Ahn Hyo Seop Lamar Shin Ha Ri!

Di antara ulama yang menolak hadits tersebut adalah Imam Ahmad, bahkan beliau menanggapi dengan hadits:

"لا تقدموا رمضان بصوم يوم ولا يومين"

“Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan puasa satu hari atau dua hari”

Secara tersirat, hadits yang disampaikan Imam Ahmad di atas menjelaskan tentang dibolehkannya puasa sunnah pada bulan Syaban selain dua hari menjelang Ramadhan.

Terlepas dari perdebatan di atas, Imam Syafi’i dan mayoritas ulama melarang kaum muslimin memulai puasa sunnah setelah malam nisfu Syaban berlalu jika memang mereka tidak memilki kebiasaan berpuasa sebelumnya.

Baca Juga: Terbatas, 38 Daftar Bioskop yang Menyediakan Collectible Ticket Jujutsu Kaisen 0 Movie pada 16 Maret 2022

Namun, apabila mereka telah terbiasa berpuasa seperti puasa Senin Kamis, puasa Daud, puasa dahar dan lain sebagainya, maka itu diperbolehkan.

Jumhur ulama juga sepakat bahwa kaum muslimin juga boleh melaksanakan puasa setelah datangnya malam nisfu Syaban jika itu adalah puasa qadla’, puasa kafarat, atau melanjutkan puasa setelah puasa nisfu Syaban.

Yang perlu diingat bahwa puasa yang dilarang adalah puasa yang baru dimulai setelah malam nisfu Syaban berlalu dan bukan merupakan adat (kebiasaan) atau puasa wajib (qadla’ dan kafarat). Wallahu A’lam.

Demikian penjelasan tentang bagaimana hukum puasa setelah nisfu Syaban yang dikutip dari kitab Husnu al-Bayan fi Fadhaili Syahri Sya’ban karangan Musead Husain Muhammad.***

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x