Rosulullah SAW memuliakan bulan Sya'ban dengan memperbanyak ibadah baik berdoa, atau amalan ibadah yang lain termasuk dengan berkumpul di masjid dengan melakukan ibadah dan amalan positif lainnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka hukum merayakan malam Nisfu Sya'ban adalah sunnah selama hal tersebut merupakan hal yang positif dan tidak melanggar ajaran Islam.
Dalam kitab Qalyubi wa ‘Umairah dijelaskan:
يندب إحياء ليلتي العيدين بذكر أو صلاة أولاها صلاة التسبيح، ويكفي معظمها وأقله صلاة العشاء في جماعة والعزم على صلاة الصبح كذلك. ومثلهما ليلة نصف شعبان، وأول ليلة من رجب وليلة الجمعة لأنها محال إجابة الدعاء
Artinya;
“Disunahkan menghidupkan malam hari raya, Idhul Fitri dan Idhul Adha, dengan berdzikir dan shalat, khususnya shalat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan shalat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk shalat Shubuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam nisfu Sya’ban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan.”
Baca Juga: Link Streaming My Nerd Girl Episode 6 hingga 8, Berikut Sinopsis Teki Teki Misteri Kematian Fara
Oleh karena itu merayakan malam Nisfu Sya'ban merupakan hal yang disunnahkan oleh Rosulullah SAW pada saat merayakan malam nisfu Sya’ban adalah memperbanyak ibadah, doa, dan minta ampunan pada Allah SWT.
Hal ini karena di malam Nisfu Sya'ban Allah SWT akan menjawab doa hamba-hamba-Nya.