Network
Sasaranku yang terbesar adalah menjadi seperti Yesus, dan menjadi serupa Yesus. Tak ada hal duniawi yang membuat aku putus asa. Aku membangkitkan keberanianku sendiri di dalam Tuhan Allahku dan maju terus.”
Kesetiaan pelayanan Livingstone terus menghadapi ujian berat hingga Mary, istrinya, meninggal karena terserang demam di Afrika.
Kematian Mary tentu saja sangat memukul Livingstone. Namun meskipun hatinya terasa remuk, Livingstone tetap setia pada Tuhan, dengan ketegaran hatinya ia menulis, “Yesusku, Rajaku, hidupku, segala-galanya bagiku, sekali lagi aku mengabdikan hidupku untuk-Mu!
Aku tidak menganggap bernilai segala sesuatu yang kumiliki atau pun segala sesuatu yang dapat kulakukan, kecuali dalam kaitannya dengan Kerajaan Kristus.”
Baca Juga: Semakin Percaya Diri Untuk Juara, Berikut 2 Sisa Pertandingan Bali United 2022
Salah satu bagian dari hidup yang berarti adalah hidup yang layak diingat. Lebih dari meninggalkan kesan yang baik kepada banyak orang di sekitar kita, hidup kita pun harus menyenangkan dan membekas di hati Tuhan.
Itulah yang sudah dikerjakan David Livingstone dengan mempersembahkan yang terbaik dari seluruh hidupnya kepada Tuhan.
Oleh karena itu, jika sampai saat ini kita masih diberikan waktu dan kekuatan hidup, mari kita pergunakan kesempatan itu untuk terus melayani Tuhan.
Sebab apabila kita melakukan segala sesuatu untuk kepentingan dan kemuliaan Tuhan, pasti hal itu akan terus diingat dan dikenang di hati Tuhan.
Adapun aplikasi Renungan Harian Kristen hari ini sebagai berikut:
