UTARA TIMES – Ini penjelasan KH Sahal Mahfudz tentang cara qadha atau mengganti puasa Ramadhan.
Beberapa alasan yang mengharuskan muslim untuk melakukan qadha puasa adalah sakit, sedang bepergian, juga haid bagi perempuan.
Sebagaimana kodratnya, Sebagian perempuan tidak mungkin bisa menggenapkan puasanya sebulan penuh.
Lantas bagaimana pelaksanaa qadha puasa Ramadhan? Ini jawaban KH Sahal Mahfudz.
Sebagaimana dikutip Utara Times dari buku dialog problematika umat, kewajiban qadha berlaku bagi mereka yang masih memiliki kemampuan dan kesempatan untuk melaksanakannya.
Dalam konteks puasa Ramadhan, maka waktu qadha puasa terbentang panjang selama sebelas bulan, terhitung mulai bulan Syawal hingga Sya'ban.
Tapi KH Sahal Mahfudz menegaskan bahwa keleluasaan waktu ini hanya berlaku bagi orang yang meninggalkan puasa dengan alasan yang dibenarkan syariah.
Baca Juga: Inilah Link Twibbon Untuk Menyambut Bulan Ramadhan 2022, Lengkap Dengan Cara Memasangnya
Namun bagi mereka yang begitu saja meninggalkan puasa (karena malas, tidak mampu menahan godaan, dan lain sebagainya), KH Sahal Mahfudz menegaskan bagi mereka berlaku kewajiban untuk menunaikan qadha sesegera mungkin (mubadarah) dan berturut-turut hingga tunai segala ‘utang’ kewajibannya.
Editor: Nur Umar
Sumber: Buku Dialog Problematika Umat