“Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.” (QS Thaha [20]: 82).
Pada ayat tersebut Allah menegaskan akan mengampuni siapa saja yang bertobat.
Tobat secara bahasa artinya 'kembali' Sedangkan tobat menurut syara’:
أَلرُّجُوْعُ عَمَّا كَانَ مَذْمُوْمًا فِي الشَّرْعِ إِلَى مَاهُوَ مَحْمُوْدٌ فِي الشَّرْعِ
“Tobat adalah kembali dari segala perbuatan tercela kepada perbuatan terpuji menurut syariat.
Syekh Sayyidi Abd Al-Wahab Asy-Sya’rani dalam karyanya al-Minah as-Saniyah membagi tobat menjadi dua yakni, tahap permulaan dan akhir.
Pertama, tobat permulaan, yaitu tobat dari dosa-dosa besar, dosa kecil, perkara-perkara yang makruh (dibenci), menyelisihi hal yang lebih utama, melihat pada hal-hal kesenangan (dunia), anggapan bahwa dirinya adalah seorang yang paling fakir, anggapan bahwa dirinya telah benar-benar bertobat, dan tobat dari segala gerak hati kepada selain ridha Allah.
Kedua, tobat tahap akhir, yaitu tobat dari lalai terhadap Allah walau dalam sekejap.
Jika dicermati, kedua jenis tobat tersebut di atas merupakan tahapan tobat yang semestinya dijalankan bagi siapa saja yang sedang menempuh jalan tobat.
Diawali tobat dari dosa besar, dosa kecil, meninggalkan perkara yang dihukumi makruh, meninggalkan hal-hal yang tidak mengandung keutamaan, meninggalkan hal yang dapat menyebabkan cinta dunia, meninggalkan anggapan merasa paling menderita di dunia, meninggalkan anggapan bahwa dirinya merupakan orang yang benar-benar telah bertobat dan menghindari segala keinginan hati terhadap sesuatu yang tidak diridhai Allah.