Singkat dan Padat! Materi Kultum Ramadhan 2022, '2 Tingkatan Tobat'

- 29 Maret 2022, 03:20 WIB
Singkat dan Padat! Materi Kultum Ramadhan 2022, '2 Tingkatan Tobat'
Singkat dan Padat! Materi Kultum Ramadhan 2022, '2 Tingkatan Tobat' /Pixabay.com/@Javad_esmaeili

UTARA TIMES - Berikut akan disajikan salah satu materi kultum Ramadhan 2022, cocok dijadikan bahan ceramah pada bulan puasa.

Bahan ceramah ini, tergolong materi kultum Ramadhan singkat, sehingga cocok untuk disampaikan pada majelis-majelis pengajian.

Bagi ustadz/ustadzah, berikut ini salah satu materi kultum Ramadhan terbaik 2022, dengan tema '2 Tingkatan Tobat'

Baca Juga: Doa Harian Puasa 2022: Ini yang Harus Dibaca Umat Muslim di Hari Ke-18 Ramadhan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bismillahi alhamdulillahi wassalatu wassallamu ala rasulullah lahawla walaquwatta illa billahi wa ba’du.

Segala Puji bagi Allah, selawat dan salam-Nya semoga tetap tercurahkan keharibaan Nabi agung Muhammad Saw.

Tobat merupakan langkah awal ketika seseorang berniat mengabdikan dirinya pada kebaikan.

Keutamaan orang-orang yang bertobat secara jelas disebutkan dalam al-Qur’an yang artinya:

“Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.” (QS Thaha [20]: 82).

Pada ayat tersebut Allah menegaskan akan mengampuni siapa saja yang bertobat.

Tobat secara bahasa artinya 'kembali' Sedangkan tobat menurut syara’:

أَلرُّجُوْعُ عَمَّا كَانَ مَذْمُوْمًا فِي الشَّرْعِ إِلَى مَاهُوَ مَحْمُوْدٌ فِي الشَّرْعِ

“Tobat adalah kembali dari segala perbuatan tercela kepada perbuatan terpuji menurut syariat.

Syekh Sayyidi Abd Al-Wahab Asy-Sya’rani dalam karyanya al-Minah as-Saniyah membagi tobat menjadi dua yakni, tahap permulaan dan akhir.

Pertama, tobat permulaan, yaitu tobat dari dosa-dosa besar, dosa kecil, perkara-perkara yang makruh (dibenci), menyelisihi hal yang lebih utama, melihat pada hal-hal kesenangan (dunia), anggapan bahwa dirinya adalah seorang yang paling fakir, anggapan bahwa dirinya telah benar-benar bertobat, dan tobat dari segala gerak hati kepada selain ridha Allah.

Kedua, tobat tahap akhir, yaitu tobat dari lalai terhadap Allah walau dalam sekejap.

Jika dicermati, kedua jenis tobat tersebut di atas merupakan tahapan tobat yang semestinya dijalankan bagi siapa saja yang sedang menempuh jalan tobat.

Diawali tobat dari dosa besar, dosa kecil, meninggalkan perkara yang dihukumi makruh, meninggalkan hal-hal yang tidak mengandung keutamaan, meninggalkan hal yang dapat menyebabkan cinta dunia, meninggalkan anggapan merasa paling menderita di dunia, meninggalkan anggapan bahwa dirinya merupakan orang yang benar-benar telah bertobat dan menghindari segala keinginan hati terhadap sesuatu yang tidak diridhai Allah.

Tobat yang kedua, adalah tobat dari melalaikan Allah.

Bagi orang-orang yang sudah mencapai tingkatan makrifat kepada Allah, melupakan-Nya adalah kemaksiatan.

Sebuah ungkapan sufi mengatakan, “Hukum untuk kalian adalah wudhu yang dilakukan setiap kali masuk kamar mandi, sedangkan hukum untukku adalah kewajiban berwudhu setiap kali melupakan Allah” (Robert Frager, Psikologi Sufi, Jakarta: Zaman, hal. 238).

Bahkan dalam ungkapan tersebut seorang sufi merasa dirinya berhadats ketika lupa mengingat Allah, sehingga baginya wajib berwudhu.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Sayyid Bakri al-Makki ibnu Sayyid Muhammad Satha ad-Dimyati dalam Kifayatul Atqiya menjelaskan tentang syarat-syarat tobat. Beliau berkata:

شُرُوْطُ التَّوْبَةِ الَّتِيْ لَا تَصِحُّ إِلَّا بِهَا وَهِيَ النَّدْمُ وَالعَزَمُ وَالإقْلَاُع مِنَ الذَّنْبِ وَالبَرَاءَةُ مِنْ جَمِيْعِ حُقُوْقِ الأَدَمِيِّيْنَ

Di antara syarat sah tobat adalah:
1. Menyesali segala perbuatan dosa yang telah dilakukannya.

2. Bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosanya lagi.

3. Berhenti melakukan dosa.

4. Bebas dari segala hak-hak adamiy (tanggung jawab yang belum selesai dengan orang lain).

Hadirin yang berbahagia, demikianlah 2 tingkatan tobat.

Semoga kita diberikan Allah SWT kekuatan untuk dapat istiqomah setelah bertaubat.

Atas segala kekhilafan dalam menyampaikan kultum, saya menghaturkan maaf yang sebesar-besarnya.

Wallahul muwafiq ilaa aqwamitthaariq, Wassalamu'alaikum warah matullahi wabarakatuh.

Itulah contoh materi kultum Ramadhan 2022 singkat dan padat, yang bisa dijadikan bahan ceramah di majelis pengajian di bulan Puasa.***

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x