Network
Unsur pertama dari iman ekaristik adalah misteri Allah sendiri, yaitu kasih yang trinitaris. Dalam Ekaristi, Yesus tidak memberi kita suatu “barang”, tetapi diri-Nya sendiri.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemah Bahasa Indonesia
Dia memberikan tubuh-Nya sendiri dan mencurahkan darah-Nya sendiri kepada kita. Dengan demikian, Dia memberikan seluruh hidup-Nya kepada kita dan mengungkapkan asal-muasal kasih.
Dia adalah Putra yang kekal, yang diberikan Bapa kepada kita.
Setelah Yesus memberi khalayak dengan menggandakan roti dan ikan, berkatalah Dia kepada mereka yang datang ke Sinagoga di Kapernaum, “Akulah Roti Kehidupan yang telah turun dari surga.
Baca Juga: Spesifikasi Nokia Edge 2022, Mirip iPhone? Simak Dengan Detail Informasinya
Jikalau seseorang makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang akan Kuberikan itu ialah daging-Ku yang akan Kuberikan untuk hidup dunia” (Yohanes 6:51).
Demikianlah Yesus menunjukkan bahwa Dia adalah Roti Hidup yang diberikan oleh Bapa kepada umat manusia. Sekarang, pemberian itu kita terima melalui perayaan Ekaristi.
Sebagai orang Katolik, kita pantas bersyukur karena selalu diberi kesempatan untuk bisa bersatu dengan Yesus melalui Ekaristi.
Baca Juga: Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik, Kamis 5 Mei 2022 Lengkap Doa Hari Ini
