Ini Niat Qadha Puasa Ramadhan di Bulan Dzulhijjah, Lengkap dengan Tata Cara Pelaksanaannya

- 5 Juli 2022, 09:50 WIB
Ini Niat Qadha Puasa Ramadhan di Bulan Dzulhijjah, Lengkap dengan Tata Cara Pelaksanaannya
Ini Niat Qadha Puasa Ramadhan di Bulan Dzulhijjah, Lengkap dengan Tata Cara Pelaksanaannya /

UTARA TIMESBerikut ini bacaan niat qadha puasa Ramadhan di bulan Dzulhijjah lengkap dengan penjelasan tata caranya.

Sepanjang bulan Dzulhijjah, umat muslim yang berhutang puasa Ramadhan bisa melakukan qadha untuk menggugurkan kewajiban, berikut ini bacaan niat dan tata cara pelaksanaannya.

Puasa ganti Ramadhan atau qadha puasa hukumnya wajib bagi umat muslim. Artikel ini mengulas tentang bacaan niat dan tata cara pelaksanaannya yang bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah.

Adapun bacaan niat puasa ganti berbeda dengan puasa wajib. Niat qadha puasa Ramadhan perlu diketahui umat muslim agar pelaksanaannya sah.

Sebagaimana dilansir Utara Times dari berbagai sumber, berikut ini niat qadha puasa Ramadhan dan tata cara pelaksanaannya yang bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah.

Baca Juga: REKAP TERBARU! Pusat Gempa Hari Ini 5 Juli 2022: Titik Lokasi Gempa Terkini Banten Hingga Pacitan

Pada pelaksanaan qadha puasa Ramadhan, tata cara yang pertama adalah membaca doa niat mengganti puasa tersebut dari malam sebelumnya.

Berikut ini bacaan niat puasa qadha Ramadhan:

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha'i fardhi syahri Ramadhaana lilaahi ta'aalaa.

Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Baca Juga: Kapan Idul Adha 2022, Apakah Ada Cuti Bersama? Berikut Info Lengkapnya

Doa dan bacaan niat ini bisa diulang kembali saat sahur puasa qadha Ramadhan. Setelah itu melaksanakan puasa ganti Ramadhan mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari sebagaimana puasa Ramadhan biasanya.

Beberapa orang berkewajiban melakukan puasa ganti Ramadha atau qadha puasa Ramadhan, sebagaimana dikutip dari buku ‘Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq’ beberapa golongan yang dikenakan kewajiban qadha puasa Ramadhan adalah:

Baca Juga: Usai Kerusuhan, Babarsari Dijuluki Gotham City hingga Trending Twitter Mengapa?

Pertama, orang sakit dan musafir saat Ramadhan tahun lalu

Mereka yang dibolehkan untuk meninggalkan puasa dan harus qadha adalah orang sakit yang memiliki harapan atau memungkinkan sembuh, dan orang berstatus musafir saat Ramadhan tahun lalu.

Allah berfirman, "Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu berbuka), maka (wajib mengganti puasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu, pada hari-hari yang lain." (Al-Baqarah: 185)

Baca Juga: Sinopsis Aku Titipkan Cinta ANTV Episode TERBARU! Selasa 5 Juli 2022, Khanza Masuk ke Kamar Zaki

Adapun sakit yang dibolehkan tidak puasa adalah sakit keras yang akan bertambah parah bila terus berpuasa, atau khawatir tertunda kesembuhannya.

Terkait dengan musafir, sebagian sahabat yang melakukan perjalanan tetap puasa Ramadhan di zaman Rasulullah dan ada juga yang tidak puasa mengikuti fatwa Nabi.

Perjalanan yang dibolehkan meninggalkan puasa Ramadhan adalah perjalanan yang jaraknya sesuai standar dibolehkannya shalat qashar. Adapun masa tinggal yang dibolehkan bagi orang dalam perjalanan untuk tidak puasa adalah standar masa tinggal dibolehkannya mengqashar shalat.

Baca Juga: Jadwal Semifinal Piala Presiden 2022 Lengkap: PSIS Vs Arema, PSS Sleman Vs Borneo FC

Kedua, Perempuan yang haid atau nifas saat bulan puasa Ramadhan

Para ulama sepakat, bagi perempuan haid atau nifas, mereka tidak puasa Ramadhan, namun harus mengulang puasa Ramadhan di hari lain, salah satunya bisa diganti di bulan Dzulhijjah.

Baca Juga: Imbas Kurusuhan Babarsari, Yogyakarta : Anak Kos Bingung Mencari Makan Sampai Pedagang yang Tidak Bisa Jualan

Demikian penjelasan tentang bacaan niat dan tata cara pelaksanaan serta orang yang terikat kewajiban qadha puasa Ramadhan.***

Editor: Rosma Nur Riana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah