Beberapa waktu kemudian Arwa binti Aus menjadi buta, dan dalam keadaan seperti itu ia terjatuh ke dalam sumur miliknya sendiri dan mati di dalamnya. Sebenarnya saat itu Sa’id berdoa tidak terlalu keras, tetapi beberapa orang sempat mendengarnya.
Mereka segera saja mengetahui kalau Sa’id bin Zaid dalam kebenaran, dan doanya makbul.
Gelar Kemuliaan
Sa’id bin Zaid dijuluki sebagai putra Al-Hanif. Maksudnya adalah orang yang melakukan amalan hanifiyah, yaitu menjauhi berhala dan hanya beribadah kepada Allah.
Wafat
Sa’id bin Zaid wafat di Aqiq pada tahun 50 atau 51 hijriah. Tetapi jenazahnya dibawa pulang ke Madinah oleh Sa'ad bin Abi Waqqash dan Abdullah bin Umar, keponakannya sendiri, kemudian dimakamkan di Baqi, di antara beberapa sahabat Rasulullah Saw lainnya.
Demikian kisah dari Sa’id bin Zaid salah satu sahabat Nabi yang dijamin masuk surga.***