Bolehkan Puasa Sunnah Maulid Nabi dan Apa Hukumnya? Simak Penjelasan disini

- 2 Oktober 2022, 22:20 WIB
Ibadah puasa sunnah Tasua dan Asyura di bulan Muharram 1444 Hijriah atau tahun 2022.
Ibadah puasa sunnah Tasua dan Asyura di bulan Muharram 1444 Hijriah atau tahun 2022. /Pexels/Monstera/

“Itu adalah hari dimana aku dilahirkan dan hari aku diutus.” (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain, dalam sebuah hadis dari Usamah bin Zaid, beliau ditanya tentang alasan sering melaksanakan puasa senin dan kamis. Jawab beliau,

“Dua hari ini dilaporkan amal kepada Rabbul alamin, dan aku ingin, ketika amalku dilaporkan, aku dalam kondisi puasa.” (HR. An-Nasa’i, dan dinilai hasan shahih oleh al-Albani).

Kedua, terdapat banyak puasa sunah yang dianjurkan dalam Islam. Dan secara umum, puasa sunah dalam islam dibagi menjadi dua:

  1. Puasa sunah mutlak

Puasa sunah mutlak adalah puasa sunah yang dikerjakan tanpa dibatasi waktu maupun tempat tertentu. Artinya bisa dikerjakan kapanpun selama tidak bertepatan dengan hari terlarang puasa, seperti hari raya, hari tasyrik, hari Jumat saja, atau hari Sabtu saja.

  1. Puasa sunah muqayad

Puasa sunah muqayad adalah puasa sunah yang dikerjakan pada hari tertentu, berdasarkan anjuran dari Nabi saw. Puasa ini ada yang tahunan, ada yang bulanan, dan ada yang mingguan. Seperti puasa Asyura di setiap tanggal 10 Muharam, puasa Arafah di setiap tanggal 9 Dzulhijjah, puasa Senin-Kamis setiap pekan, puasa hari putih (tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan), 6 hari di bulan Syawal, puasa Sya’ban, dst.

Baca Juga: Contoh Teks Sambutan Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H 2022

Dari sekian banyak puasa sunah muqayad yang Nabi saw tidak ada yang namanya puasa hari maulid. Padahal Nabi saw juga mengajarkan puasa tahunan.

Demikian pula, tidak kita jumpai beliau atau para sahabat melaksanakan puasa di hari maulid. Ini semua menunjukkan bahwa puasa maulid jatuh pada tanggal 12 rabi’ul awal, bukan termasuk puasa yang disyariatkan. Terlebih, para ulama ahli sejarah berbeda pendapat tentang tanggal lahirnya Nabi saw.

Dikecualikan  apabila 12 Rabiul Awal jatuh pada hari Senin atau Kamis, maka dibolehkan puasa, namun dengan catatan melakukan puasa sunnah Senin Kamis, bukan puasa khusus untuk Maulid Nabi.

Halaman:

Editor: Dwi Maratus Sholihah

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah