Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Oktober 2022, Bertobat untuk Berdamai

- 21 Oktober 2022, 19:20 WIB
Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Oktober 2022, Bertobat untuk Berdamai
Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Oktober 2022, Bertobat untuk Berdamai /Pixabay/

UTARA TIMES - Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Oktober 2022 yakni bertobat untuk berdamai.

Kali ini Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Oktober 2022 ditulis oleh Romo Valentino Untung Polo Maing, O.Carm.

Dalam Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Oktober 2022 mengingatkan kita kembali agar bertobat untuk berdamai.

Sehingga Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Oktober 2022 menegaskan sebagai umat percaya kepada Yesus Kristus maka penting untuk bertobat untuk berdamai.

Ini ulasan Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Oktober 2022 sebagai berikut:

Baca Juga: Jadwal Acara TV ANTV Akhir Pekan Sabtu 22 Oktober 2022: Mega Bollywood, Ishq Mein Marjawan 2 dan MMA One Pride

Salah satu simbol perdamaian adalah burung merpati putih dengan sehelai daun zaitun pada paruhnya.

Simbol ini pertama kali muncul dalam Kejadian 8:11 yang berkisah tentang Nuh yang menjadi yakin bahwa air bah telah surut dari atas bumi karena burung merpati yang dilepaskannya kembali dengan membawa daun zaitun segar.

Air bah adalah ungkapan murka Allah atas kejahatan manusia. Maka saat Nuh diberi tanda demikian, ia percaya bahwa Allah telah membuka (lagi) Diri-Nya untuk berdamai dengan manusia. Allah mau agar manusia kembali hidup bersama dengan-Nya.

Bila kita mendalami Injil hari ini, kesan akan Allah yang selalu bersedia untuk hidup damai bersama manusia pun dapat kita temukan.

Kesan itu secara tersirat terungkap dalam peringatan Yesus bahwa, "Jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa"

Baca Juga: Jadwal Bioskop Trans TV Akhir Pekan Sabtu 22 Oktober 2022, Ada The Autopsy of Jane Doe

Hal itu berarti bahwa untuk bisa selamat, dosa sebagai penyebab utama dari segala kemalangan harus dihindari.

Dosa perlu dilawan dengan sebulat hati sebab hidup berdampingan dengan sesama dalam persatuan dengan Allah sering kehilangan sukacita dan damai akibat efek dosa.

Tuntutan untuk melawan dosa ini ternyata didukung penuh oleh Allah. Dukungan ini terlihat dari keterbukaan hati-Nya yang selalu memberi kesempatan bagi kita untuk bertobat sebagaimana diibaratkan dalam perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah.

Selaku pemilik kebun anggur, Allah mengizinkan kita untuk "terus bertumbuh agar bisa berbuah" dengan bantuan Yesus.

Baca Juga: Link Nonton The Space Between Us yang Dibintangi Oleh Asa Butterfield di Bioskop Trans TV Malam Ini

Buah yang diharapkan dari diri kita adalah kasih yang utuh kepada Allah dan sesama sebab dosa hanya tunduk pada kasih.

Dosa tidak berdaya bila kita saling mengasihi. Maka, bertobat itu sebenarnya adalah usaha untuk merenovasi kasih.

Artinya, kita perlu beralih dari kasih yang egoistis menuju kasih yang altruistis. Kasih Allah adalah senjata utama menekuk dosa.

Maka dari itu, mari segera bertobat! Si vis pacem, para bellum. Artinya, jika ingin damai, bersiaplah untuk berperang terutama melawan dosa! Bila Allah ada di pihak kita, yakinlah kita akan menang!

Demikian Renungan Harian Katolik Sabtu 22 Oktober 2022 yakni bertobat untuk berdamai.***

Editor: Rosma Nur Riana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah