Merenungkan perikop yang kita baca hari ini, kita bisa membayangkan dalam pesta-pesta yang besar, kita hadir namun kita tidak menampakkan diri.
Sang Empunya pesta tentu saja tidak pernah tahu apabila sebenarnya kita hadir di sana.
Makanan dan minuman semuanya sudah kita cicipi, namun itu sama sekali tidak menjamin bahwa kita sesungguhnya ikut dalam pesta sang Empunya pesta.
Dalam pengertian ini, bukan makan minumnya yang menjadi paling utama, namun perjumpaan dan pengenalan dari yang mempunyai pesta kepada kita itulah yang utama.
Meskipun tidak sempat makan dan minum, apabila kita sudah berjumpa dengan yang mengundang, rasanya pasti akan berbeda dan kita akan ditandai dan dikenal oleh yang mengundang kita.
Maka dari itu, tidak cukup kita hanya ikut hadir saja, cukup dipojokkan paling belakang dan makan sepuasnya.
Kita perlu berusaha untuk berjumpa dan syukur-syukur bersalaman dengan yang mengundang.
Tujuannya bukan supaya kita mendapat tempat yang istimewa, namun supaya yang mengundang itu tahu kita datang dan mengenali kita.