Pesan Natal dan Tema Natal 2022 dari PGI dan KWI

- 26 November 2022, 19:15 WIB
Pesan Natal dan Tema Natal 2022 dari PGI dan KWI
Pesan Natal dan Tema Natal 2022 dari PGI dan KWI /Freefik/

Kebhinekaan yang kita sadari sebagai anugerah Tuhan itu seharusnya mendorong kita untuk saling bergandengan tangan dalam mewujudkan tata kehidupan bersama yang lebih bermartabat.

Dengan berjalan bersama kita dimampukan untuk “pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat”: membangun kembali kehidupan dari keterpurukan dalam berbagai bidang akibat pandemi COVID19; membangun peradaban kasih di tengah menguatnya tindak kekerasan; merajut kerukunan di tengah merebaknya intoleransi; mempopulerkan budaya jujur di tengah mengguritanya tindak kejahatan korupsi; menggemakan pertobatan ekologis di tengah maraknya kerusakan lingkungan hidup, dan mengembangkan hidup berpolitik yang beretika menjelang pesta demokrasi tahun 2024.

Baca Juga: Dirundung Masalah Terus Menerus, Ini Weton Paling Sial Desember 2022

Berjalan bersama dapat menghasilkan kekuatan yang luar biasa. Oleh karenanya semangat itu perlu ditopang dengan sikap saling memahami, menerima, mendengarkan, dan menghargai kawan seperjalanan yaitu seluruh warga bangsa kita.

Kita hilangkan berbagai pikiran negatif dan prasangka buruk. Kita kembangkan budaya hidup damai dan bersaudara.

Kasih Allah juga bisa diwartakan dengan kesediaan kita untuk menjadi teman dan sahabat bagi saudara-saudari kita yang menjadi korban pelecehan seksual, peredaran obat-obat terlarang, pemutusan hubungan kerja, diskriminasi, bencana alam, dan berbagai bentuk ketidakadilan lainnya.

Kasih Allah yang hadir dalam peristiwa Natal ini memanggil kita untuk peduli pada sesama yang sedang menderita, karena apa yang kita lakukan untuk saudara-saudari kita yang sedang menderita atau mengalami kehinaan, kita lakukan juga untuk Allah (bandingkan Matius 25:40).

Berlandaskan iman yang teguh dan kasih yang tulus kita bersama-sama dapat menumbuhkan harapan dan semangat saudara saudari kita untuk kembali melangkah dan berjuang meraih mimpi-mimpi yang mungkin telah hilang.

Berani berpihak kepada korban juga merupakan jalan kasih yang perlu kita tempuh saat ini, mana kala masih banyak orang yang hanya menjadi penonton saat sesamanya menderita, atau sengaja menutup mata agar hidupnya tetap aman dan nyaman.

Teladan orang Samaria yang tergerak oleh belas kasih untuk menolong korban perampokan (bandingkan Lukas 10:25-37) perlu dihidupkan dan diwujudkan dalam keseharian kita.

Halaman:

Editor: Rosma Nur Riana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x