Network
UTARA TIMES – Berikut ini Renungan Harian Kristen dan saat teduh Selasa 24 Januari 2023.
Adapun Renungan Harian Kristen dan saat teduh Selasa 24 Januari 2023 berjudul anugerah dalam murka.
Nah, Renungan Harian Kristen dan saat teduh Selasa 24 Januari 2023 dikutip dari kitab 2 Raja-raja 6:24-33; 2 Raja-raja 7:1-20.
Dalam Renungan Harian Kristen dan saat teduh kali ini mengingatkan umat kembali bahwa Allah tetap memberikan anugerah meskipun dalam keadaan murka.
Baca Juga: Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Selasa 24 Januari 2023, Menjadi Saudara Kristus
Hal ini terjadi karena Allah adalah kasih, dan kasih inilah yang membuat anugerahNya tetap ada dari dulu hingg selama-lamanya.
Sementara itu, perlu diingat meskipun Allah identik dengan anugerah dan kasih, bukan berarti kita memanfaatkan kondisi ini untuk terus melakukan dosa karena jaminan akan keselamatan dan pengampunan.
Jelas tidak! Allah bisa mengampuni sekaligus bisa menghukum umatNya. Artinya bahwa ketika kita hidup dalam dosa, Allah tak segan-segan mengizinkan murkaNya terjadi atas kita.
Baca Juga: Cek Ramalan Keistimewaan Sosok Kelahiran Januari dan Februari Menurut Kitab Primbon Jawa
Oleh karena itu, Allah yang begitu penuh kasih dan anugerah tidak dipermainkan oleh sikap dan perbuatan kita.
Pertobatan, ketaatan, dan pengharapan akan Dia adalah kunci memenuhi hidup dengan kasih dan anugerahNya.
Inilah Renungan Harian Kristen dan saat teduh Selasa 24 Januari 2023 sebagai berikut:
Allah akan murka ketika umat terus tidak percaya, dan hukuman Allah sangat mengerikan.
Baca Juga: Puasa Rajab 2023 Berapa Hari? Ini Niat Hingga Keutamaan
Tetapi, seperti doa Habakuk (Habakuk 3:2), Allah juga memberikan kasih saying dan anugerah dalam murka-Nya.
Samaria sudah dikepung Aram sehingga kelaparan hebat terjadi. Kelaparan begitu dahsyat sampai-sampai membuat ada ibu yang memakan anaknya sendiri.
Sesungguhnya, Taurat Musa sudah menyatakan jika umat bebal dan terus tidak mau bertobat, maka Tuhan dapat menghukum sedemikian rupa sehingga mereka akan memakan daging anak mereka sendiri (Ulangan 26:27-29).
Namun, Tuhan kemudian berbelas kasihan. Jika pengepungan Samaria diperpanjang, semua umat akan binasa karena kelaparan.
Maka, Tuhan membuat tentara Aram mendengar bunyi kedatangan kereta dan tentara yang besar, sehingga mereka melarikan diri, meninggalkan tempat perkemahan mereka begitu saja.
Kemudian, Tuhan memakai empat orang penderita kusta yang sangat kelaparan, yang dalam keterdesakannya mencoba nasib di perkemahan Aram.
Tak disangka, mereka menemukan banyak makanan yang ditinggalkan. Keempat orang kusta tersebut kemudian melaporkan kepada penunggu pintu gerbang, yang selanjutnya melaporkan kepada raja.
Dengan demikian, kelaparan Samaria berakhir dan umat terluput dari kebinasaan.
Baca Juga: Prediksi Skor Boavista vs Chaves di Liga Portugal: Ada Head to Head, Berita Tim, dan Susunan Pemain
Samaria memang pantas dihukum karena segala dosa mereka. Tetapi, bagaimanapun juga mereka adalah umat Allah yang Allah kasihi.
Setelah menghukum sekian lama, Allah kemudian berbelas kasihan kepada mereka dan melepaskan mereka dari kelaparan yang mengerikan tersebut.
Allah juga dapat menghukum kita orang Kristen dengan sangat berat jika kita terus berkancah dalam dosa.
Baca Juga: Cek Ramalan Keistimewaan Sosok Kelahiran Januari dan Februari Menurut Kitab Primbon Jawa
Namun, kita harus percaya, Allah kita sebenarnya sangat berharap kita bertobat supaya Ia dapat memberikan kasih sayang-Nya kembali.
Karena itu, jangan putus asa ketika Allah menghajar kita, anak-anak yang dikasihi-Nya (Ibrani 12:5-8).
Hal yang penting, kita harus cepat bertobat, dan percaya bahwa Allah akan kembali memberikan anugerah-Nya!
Demikian Renungan Harian Kristen dan saat teduh Selasa 24 Januari 2023.***
