Isra Mi’raj bukanlah peristiwa yang biasa. “Isro” maknanya adalah perjalanan yang dilakukan Nabi Muhammad Saw. dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsho.
Sedangkan “Mi’raj” adalah peristiwa pengangkatan Nabi Muhammad Saw. dari Masjidil Aqsho menuju Sidratul Muntaha, yaitu tempat di langit ke tujuh.
Peristiwa Isra Mi’raj memang tidak terjadi di zaman kita, tetapi wajib kita imani. Dari perjalanan yang ditempuh Nabi Muhammad Saw. tersebut, perintah shalat 5 waktu diturunkan.
Mulanya, umat Nabi Muhammad Saw. diminta menunaikan 50 waktu shalat dalam sehari semalam. Tentu hal tersebut memberatkan umatnya, apalagi kondisi iman seseorang berbeda-beda.
Dengan kemurahan Allah Swt., akhirnya 50 waktu shalat dipangkas menjadi 5 waktu dalam sehari semalam. Sayangnya, masih banyak di antara kita yang malas-malasan ketika mendengar adzan dan diminta mendirikan shalat.
Alangkah malunya kita pada Nabi Muhammad Saw. yang telah memintakan keringanan, tetapi justru kita remehkan. Oleh karena itu, di momen peringatan Isra Mi’raj tahun ini, saya mengajak teman-teman dan bapak-ibu guru sekalian untuk melihat kembali kualitas shalat kita.
Jangan sampai di usia kita yang selalu bertambah dari hari ke hari justru tidak tecermin dari shalat kita yang masih belum sempurna.
Baca Juga: KJP Februari 2023 Kapan Cair? Simak Bocoran Tanggalnya di Sini
Akhir kata, saya memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyampaian pidato ini.