Selain Valentine, 14 Februari juga Memperingati Hari Lain, Simak Sejarah Pemberontakan Pembela Tanah Air

- 11 Februari 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi membaca buku.  Selain Valentine, 14 Februari juga Memperingati Hari Lain, Simak Sejarah Pemberontakan Pembela Tanah Air
Ilustrasi membaca buku. Selain Valentine, 14 Februari juga Memperingati Hari Lain, Simak Sejarah Pemberontakan Pembela Tanah Air /Pixabay.com/455992

UTARA TIMES - Bahwa tanggal 14 Februari bukan hanya diperingati sebagai hari Valentine. Tapi juga diperingati sebagai hari PETA.

PETA adalah tentara sukarela pembela tanah air yang dimana pada tanggal 14 Februari 1945 terjadi sebuah pemberontakan terhadap Jepang.

PETA sendiri merupakan tentara yang dibuat oleh Jepang dengan tujuan sebagai tentara teritorial untuk mempertahankan pulau Jawa, Bali dan Sumatra jika sekutu tiba.

Para tentara peta sangat semangat karena tujuan dibentuknya mereka untuk mempersiapkan kemerdekaan republik Indonesia.

Baca Juga: Google Rilis Android 14 Developer Preview, Produk-produk Samsung Galaxy ini akan Mendapatkan Updatenya!

Para tentara Jepang juga mengatakan banyak hal-hal manis yang membuat banyak rakyat Indonesia yang bersuka rela bergabung dengan PETA.

Akhirnya Jepang membentuk PETA pada tanggal 3 Oktober 1943, dengan berdasarkan peraturan Osamu Seirei No.44.

Pembentukan PETA ini juga diumumkan oleh panglima tentara ke 16 yaitu letnan jendral Kumakichi Harada yang juga tergabung ke dalamnya.

Pemberontakan yang terjadi, berawal ketika para komandan tersentuh ketika melihat penderitaan yang rakyat Indonesia alami dengan perbudakan yang di lakukan oleh Jepang, dengan melakukan kerja rodi.

Baca Juga: Berikut Daftar Pemain Film Serial Open BO, Lengkap dengan Biodata Aktornya

Karena kerja rodi yang dilakukan oleh Jepang, banyak rakyat Indonesia yang mati karena kurangnya asupan makanan yang berujung kelaparan.

Dan pada akhirnya, pada tanggal 14 Februari 1945 pemberontakan yang dilakukan oleh PETA dimulai pada jam 3 pagi.

Para tentara PETA yang dipimpin oleh Shodanco Supriyadi memulai penyerangan mereka dari menyerang hotel sakura yang dimana merupakan tempat kediaman bagi para perwira militer kekaisaran Jepang.

Namun sayangnya, pemberontakan ini berhasil dihalau oleh Jepang yang memanfaatkan pribumi yang tidak berkontribusi dalam penyerangan yang dilakukan PETA.

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 SD Halaman 207 Menyelesaikan Soal Uji Kompetensi 

Dalam peristiwa pemberontakan tersebut, pemimpin Supriyadi telah dinyatakan menghilang.

Namun, selama ini seorang pemimpin lain telah dilupakan dalam sejarah, yaitu Muradi. Muradi tetap berada disana bersama pasukan sampai semuanya berakhir.

Lalu, pada tanggal 16 Mei 1945 mereka di adili dan di hukum mati dengan hukuman penggal sesuai dengan hukum militer kekaisaran Jepang di Everald yang saat ini menjadi Ancol.

Demikian sejarah pemberontakan pembela tanah air (PETA).***

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah