Network
UTARA TIMES - Berikut hikmah puasa Ayyamul Bidh yang memiliki begitu besar keutamaan didalamnya.
Menurut arti tersendiri kata Ayyamul Bidh memiliki arti Hari-hari yang malamnya terang. Puasa ini dianjurkan berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW.
Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw telah memerintahkan untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15’.” (HR Abu Dawud). Pada malam hari puasa ini bulan akan bersinar terang karena dikerjakan setiap bulan Qomariyah.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Tempat Makan Seafood yang Enak di Medan, Dijamin Bikin Nagih!
Sebagaimana begitu banyaknya hikmah yang terkandung di dalam puasa Ayyamul Bidh apa saja ?inilah penjelasannya.
1. Puasa adalah obat bagi jiwa
Apabila seseorang merasa sedang mengalami kesedihan karena masalah yang dihadapinya, maka berpuasa dapat menjadi obatnya. Dengan berpuasa, jiwa dapat pulih dan kembali sehat seperti semula.
Begitu pula dengan penyakit hati seperti rasa iri, dendam, buruk sangka, dan lain sebagainya, dapat disembuhkan dengan istiqomah berpuasa.
2. Perisai agar tidak tergelincir pada keburukan
Rasulullah pernah bersabda bahwa puasa adalah perisai dari dorongan nafsu. Jika seseorang tidak berpuasa, maka seperti seorang prajurit perang yang tidak membawa perisai.
Selain memiliki hikmah yang besar, puasa Ayyamul Bidh juga memiliki keutamaan-keutamaan yang luar biasa.
Baca Juga: Keberuntungan Weton yang Paling Tinggi di Sepanjang Juni 2023, Ada Minggu Pon dan 9 Sosok Lainnya
3. Setara dengan puasa selama satu bulan
Puasa memiliki keutamaan luar biasa karena pahala kebaikan yang diperoleh akan dilipatgandakan hingga 10 kali oleh Allah.
Selain itu, jika seseorang berpuasa selama tiga hari berturut-turut pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam setiap bulannya, maka pahala puasanya akan dilipatgandakan hingga 10 kali, setara dengan berpuasa selama satu bulan penuh.
Keterangan ini dapat ditemukan dalam kitab Fathul Muin yang ditulis oleh Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibari, pada halaman 183.
Baca Juga: Primbon Jawa: Perhitungan 3 Keberuntungan Weton Juni 2023 Makin Mujur dan Mulus Kehidupannya
4. Merupakan salah satu wasiat Rasulullah
Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu wasiat yang ditinggalkan oleh Rasulullah kepada Abu ad-Darda'.
Selain itu, Rasulullah juga memerintahkan Abu ad-Darda' untuk melaksanakan shalat Dhuha dan Witir.
Setelah mendapat wasiat tersebut, Abu ad-Darda' berjanji untuk tidak pernah meninggalkan ketiga ibadah sunnah tersebut selama hidupnya.
5. Mengikuti sunnah Rasulullah
Baca Juga: Prediksi Skor Real Madrid vs Athletic Bilbao di La Liga Lengkap Head to Head dan Perkiraan Line Up
Rasulullah adalah orang yang sering melakukan puasa sunah, salah satunya adalah puasa Ayyamul Bidh. Para nabi dan rasul juga melakukan puasa sunnah sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.
Nabi Isa, misalnya, berpuasa tiga hari sekali, sedangkan Nabi Daud berpuasa dua hari sekali. Nabi Nuh bahkan berpuasa setiap hari.
Rasulullah sendiri berpuasa secara istiqomah pada hari Senin dan Kamis, serta pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Tempat Wisata di Magelang yang Lagi Hits dan Instagramable
Perbedaan dalam hari-hari puasa para nabi tersebut disesuaikan dengan kemampuan umatnya. Nabi Nuh dan umatnya, misalnya, dikenal kuat dan betah menahan lapar.
Namun, Nabi Muhammad memahami batas kemampuan umatnya sehingga beliau tidak menganjurkan agar umatnya berpuasa seperti umatnya Nabi Nuh.
Itulah penjelasan terkait hikmah dan keutamaan puasa Ayyamul Bidh.***
