Selain itu, pergantian hari pada penanggalan Jawa dimulai saat matahari terbenam, bukan pada tengah malam, sehingga 1 Suro berselisih sehari lebih lambat dengan jatuhnya 1 Muharram.
Sebagian masyarakat meyakini bahwa malam 1 Suro adalah malam yang sakral atau keramat, yang tercermin dalam beberapa film yang memperlihatkan sisi mistisnya.
Selain itu, ada juga mitos-mitos tentang pantangan melakukan aktivitas tertentu pada bulan Suro karena dianggap pamali, seperti tidak mengadakan pernikahan atau membangun rumah pada malam 1 Suro.
Faktor lain yang menyebabkan anggapan ini adalah tradisi yang telah dilakukan sejak lama, terutama di Keraton Yogyakarta dengan ritual Topo Bisu Mubeng Beteng. Hal-hal seperti itu terus diwariskan dari generasi ke generasi.
Baca Juga: Pesan dan Kesan Singkat Terbaru untuk Kakak OSIS MPLS Bisa Bikin Baper dan Terharu
Pada malam 1 Suro, masyarakat biasanya mendekatkan diri kepada Tuhan dengan membersihkan diri dari segala godaan hawa nafsu.
Demikian itulah informasi mengenai malam 1 Suro dan 1 Muharram yang sudah dijelaskan diatas.***