Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Intropeksi Diri untuk Meraih Khusnul Khotimah

- 6 Desember 2023, 10:00 WIB
Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Intropeksi Diri untuk Meraih Khusnul Khotimah
Contoh Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Intropeksi Diri untuk Meraih Khusnul Khotimah /Freepik

UTARA TIMES – Teks Khutbah Jumat singkat dengan tema intropeksi diri ini bisa dijadikan acuan atau refrensi untuk para khotib.

Memasuki ibadah hari Sholat Jumat, Khutbah Jumat sendiri merupakan sebuah rukun dalam rangkaian ibadah sholat Jumat dimana ini dilakukan 2 kali khutbah.

Adapun khutbah Jumat dilakukan sebelum melaksanakan Sholat Jumat, dimana dilakukan dua kali dengan diselingi duduknya khotib.

Salah satu ruku penting dalam khutbah Jumat yakni shalawat atas Nabi, mengingatkan akan taqwa kepada Allah dan doa.

Baca Juga: 5 Game Penghasil Uang Langsung Ke DANA Tanpa Iklan, Bisa Dibayar dengan Dollar!

Berikut contoh teks khutbah Jumat singkat dengan tema intropeksi diri:

Maasyiral muslimin rakhimakumullah! Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan hidayah Allah SWT. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. 

Semoga kita selalu termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga akhir hayat kita. Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah kepada-Nya, dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya.

Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah. Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi manusia untuk merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik Allah semata. 

Baca Juga: Link Pendaftaran Seleksi Petugas Haji 2024 Lengkap dengan Jadwal, Syarat , dan Formasi

Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan segala perintahNya. 

Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat kepadaNya. 

Sehingga akan menimbulkan ketentraman dan ketenangan dalam setiap kehidupan kita. 

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102) Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya. 

Baca Juga: Jadwal, Syarat, dan Formasi Seleksi Petugas Haji 2024

Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah SWT Dalam Khutbah Jumat singkat ini, mari kita merenung sejenak tentang apa yang terjadi di sekitar kita saat ini, di mana kita sedang menjalani masa pandemi Covid 19 yang sudah berjalan lebih dari setahun. 

Sudah banyak orang yang meninggal, tidak sedikit di antara mereka adalah Saudara kita, tiba tiba sahabat kita meninggal dunia, siapa saja dan kapan atau di mana saja bisa meninggal dunia. 

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. 

Kematian adalah sesuatu yang pasti kita hadapi. Sesuatu yang menjadi gerbang dari kehidupan dunia menuju kehidupan akhirat adalah kematian. 

Maasyiral muslimin rakhimakumullah! 

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 28, Allah berfirman:

Baca Juga: Link Pendaftaran Seleksi Petugas Haji 2024 Lengkap dengan Jadwal, Syarat , dan Formasi

Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa ayat ini menjelaskan akan kekuasaan Allah dan sungguh aneh orang yang ingkar kepada Allah sementara manusia awalnya tiada, lalu Allah menjadikannya ada di muka bumi ini. Ayat ini juga menunjukkan bahwa kita semua pasti mati. 

Dan kita semua pasti akan dibangkitkan kembali setelah kematian itu. Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Maka apa saja kewajiban kita dalam kehidupan ini sebagai persiapan diri kita sebelum menghadapi kematian? Tentunya ada banyak hal. 

Namun setidaknya ada tiga hal yang akan kita bahas pada kesempatan berharga ini. Pertama, beramal sebaik mungkin. Dalam surat Al-Mulk ayat 1-2, Allah berfirman:

Baca Juga: Jadwal, Syarat, dan Formasi Seleksi Petugas Haji 2024

Artinya: 1. Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. 2. Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun. 

Maasyiral muslimin rakhimakumullah! 

Seperti apakah amalan yang terbaik itu? Salah satu indikatornya adalah, pekerjaan itu dilakukan dengan istiqamah. 

Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

 Artinya; sesungguhnya sebaik-baik pekerjaan adalah yang rutin (berkelanjutan), meskipun itu sedikit.

Beramal sebaik mungkin juga berarti bahwa pekerjaan itu kita lakukan dengan seikhlas mungkin, semaksimal mungkin dan dengan sesempurna mungkin. Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita. Maasyiral muslimin rakhimakumullah! Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya. 

Baca Juga: 4 Aplikasi Penghasil Uang Terpercaya, Hanya Bermain Game Bisa Dapat Uang Ratusan Ribu

Di antara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita menjadi anak yang saleh yang dapat mendoakan kita kelak.

 Sebagaimana hadits Rasulullah SAW.

 Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya. (HR. Muslim). 

Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah. Apakah itu husnul khatimah? Di antara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat laa ilaaha illallaah di akhir hayatnya.

 Dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallaah’ maka dia akan masuk Surga.” 

Baca Juga: 4 Aplikasi Penghasil Uang Terpercaya, Hanya Bermain Game Bisa Dapat Uang Ratusan Ribu

Indikator lainnya dari seorang yang husnul khatimah apabila ia mengerjakan pekerjaan baik di akhir hidupnya. 

‏” Rasulullah SAW bersabda: Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal. Para sahabat bertanya; Bagaimana membuatnya beramal? beliau menjawab: Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal. (HR. Ahmad dan Tirmidzi). 

Pengertian, Proses, dan Contoh Manajemen Risiko Selain berusaha dengan segenap amal saleh untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus selalu berdo’a agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan husnul khatimah. 

Akhirnya, semoga kita menjadi hamba Allah yang berhasil dalam mempersiapkan kehidupan kita, yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dan Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang wafat dalam keadaan husnul khatimah. 

Demikian mengenai contoh teks khutbah Jumat tentang intropeksi diri untuk mempersiapkan bekal kematian.***

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah