Wa astajdiihi hidaayatan lisulukis subulil waadhihatil jaliyyah. Wahifzan minal ghowaayati fii khithotil khotoo i wakhutooh
“Dan aku meminta tolong kepada-Nya agar mendapat petunjuk untuk menempuh jalan yang jelas dan terang. Dan terpelihara dari kesesatan di tempat-tempat dan jalan-jalan kesalahan.”
Wa ansyuru min qishhotil maulidin nabawiyyi burudan hisanan abqoriyyah. Naadziman minan nasabisy syariifi iqdan tahallal masami u bihulaah
“Aku sebar luaskan kain yang baik lagi indah tentang kisah kelahiran Nabi Shollallahu alaihi wa sallam. Dengan merangkai puisi mengenai keturunan yang mulia sebagai kalung yang membuat telinga terhias dengannya.”
Wa asta inu bi haulillahi ta’aala wa quwwatihil qowiyyah fa innahuu laa haula wa laa quwwata illaa billaah
“Dan aku minta tolong dengan daya Allah Ta ala dan kekuatan-Nya yang kuat. Karena, sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.”
Itulah informasi bacaan Al Jannatu Wa Na Imuha Sa’dun dalam kitab Barzanji.***