Unduh PDF, Khutbah Jumat Singkat : Sambut Kebahagiaan Menjemput Ramadhan 2024

- 28 Februari 2024, 15:00 WIB
Ilustrasi khutbah Jumat. Unduh PDF, Khutbah Jumat Singkat : Sambut Kebahagiaan Menjemput Ramadhan 2024
Ilustrasi khutbah Jumat. Unduh PDF, Khutbah Jumat Singkat : Sambut Kebahagiaan Menjemput Ramadhan 2024 /Sagui Andrea/ Pexels

Bulan ini adalah bulan yang diberkati, bulan ini adalah bulan diturunkannya Al-Qur'an, bulan ini adalah bulan terjadinya peristiwa Lailatul Qadar, sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan dan di bulan juga merupakan bulan dimana pintu maghfirah (ampunan) dibuka selebar-lebarnya serta segenap amal kebajikan dilipatgandakan pahalanya. Mengingat betapa mulianya bulan ini, maka alangkah bahagianya jika pada momentum Ramadhan ini kita dapat bersama-sama meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita serta mengisinya dengan segala kebajikan. 

Sidang Jum'at yang dimuliakan Allah

Dari seluruh keistimewaan Ramadhan, yang paling penting bagi kehidupan umat manusia terletak pada kewajiban untuk melaksanan puasa sebagaimana firman Allah SWT:

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS Albaqarah 2: 183)

Baca Juga: Jadwal Lengkap MotoGP Qatar 2024, Dimulai Siaran Langsung Tengah Malam

Dalam ayat ini, tersirat makna bahwa sebenarnya puasa bukanlah ibadah yang baru dilaksanakan ketika kedatangan Islam akan tetapi sudah dilaksanakan jauh sebelumnya. Para pakar perbandingan agama mendapatkan data bahwa sebelum mengenal agama Samawi, orang-orang Mesir kuno, orang-orang Yunani dan Romawi telah mengenal  puasa. Demikian juga dengan orang-orang Majusi, Budha, Yahudi dan Kristen. Dalam karyanya "al-Fahrasat" Ibnu Nadim menyebutkan bahwa orang-orang Majusi berpuasa tiga puluh hari dalam setahun. Mereka juga melakukan puasa-puasa sunnah yang ditujukan sebagai penghormatan kepada bulan, Mars dan Matahari. Sementara At-Thabari dalam tafsirnya, Jami` al-Bayan, menyebutkan bahwa  seluruh pemeluk agama samawi (ahl kitab) diwajibkan oleh Allah untuk melaksanakan puasa.

Barangkali terdapat perbedaan mengenai tata cara berpuasa antara satu agama dengan agama lainnya. Namun yang penting untuk kita camkan, dipraktekkannya model ibadah dengan cara menahan diri dari makan, minum dan hawa nafsu oleh agama-agama dan umat manusia dari rentang masa yang satu ke rentang masa berikutnya menegaskan bahwa ibadah puasa merupakan ibadah yang bersifat universal. Ia dipandang sebagai jalan yang sangat efektif dalam dalam mendekatkan diri kepada Tuhan.

Sedangkan dalam Islam, puasa memiliki keistimewaan yang  berbeda dengan ibadah-ibadah lain. Dalam sebuah Hadits Qudsi, Allah berfiman:

Baca Juga: Cek Info Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Rabu, 28 Februari 2024, Ada Jam dan Titik Lokasi

"Semua amal anak Adam (manusia) untuk dirinya sendiri kecuali puasa, sebab  puasa  itu  adalah untuk-Ku, dan  Aku sendiri yang akan membalasnya."

Halaman:

Editor: Nur Umar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah