Ini menjadi bukti mapannya gagasan "sumur, dapur, kasur" untuk perempuan. Di mata sebagian kami, gagasan itu keliru.
Baca Juga: Rencana Liburan? Google Travel Tambah Fitur Baru
Menurut Salsabila (anak kelas 5 SD), potret ibu dalam film itu sangat pelik. Ia bilang, "Betapa sulitnya menjadi ibu".
Teman kami yang lain, Risma (siswa 6 SD), bilang bahwa keluarga dalam film itu tidak menjalin kerja sama. Semua pekerjaan dilimpahkan pada istri dan anak perempuan.
Anak lelaki mencontoh ayahnya yang tidak peduli soal pekerjaan di rumah. Ngopi sambil nonton tv.
Baca Juga: Jika lulus Pengumuman CPNS 2019, Siapkan 9 Dokument ini
Hari ini, kami adalah anak bagi perempuan tertua yang ada di keluarga. Kelak, kami para laki-laki akan tumbuh menjadi bapak. Sementara yang perempuan menjadi ibu.
Sebagai anak, kami tetap punya tugas pribadi. Merapikan bekas makan sendiri, menaruh tas pada tempatnya saat pulang sekolah, dan lain-lain.
Akan tetapi kami juga punya tugas untuk membantu ibu dan bapak.
Kami melihat kerja sama itu sangat penting. Membagi pekerjaan rumah itu agar meringankan satu sama lain.