Psikolog seksual, Zoya Amarin Ingatkan Standar Ganda Berbagi Link Video syur, Itu Aib Orang!

- 11 November 2020, 18:45 WIB
Zoya amarin Psikolog seksual
Zoya amarin Psikolog seksual /Instgram zoya amarin/Instagram zoya amarin

 

 

UTARA TIMES - Zoya Amarin seorang Psikolog seksualitas yang kondang di Media Youtube dan Tv, mengingatkan Netizen terkait standar ganda warganet berbagi Link porno yang mirip artis hingga viral pekan lalu, Rabu 11 November 

Terkait fenomena warganet yang suka berbagi video artis atau bahkan suka bikin bercandaan tentang 'link pemersatu bangsa Kata zoya dilansir UtaraTimes.com dari Antara.

Baca Juga: Jenita Janet resmi Menikah dengan Kekasihnya, Vicky Prasetyo Katakan hal ini

"Menurut saya itu adalah perilaku standar ganda karena banyak orang yang menghakimi yang mengatakan pelacur-lah, wanita murahanlah tapi juga pengin dibagi link-nya," kata Zoya sebagaimana dikutip dari Antaranews, Rabu 11 November 2020.

Menurut seksolog Lulusan Universitas Indonesia ini , standar ganda menyikapi pornografi itu masih berlaku sekarang.

Baca Juga: Kemenkop UMKM Dorong Digitalisasi Pasar Tradisional

Fenomena yang pekan lalu viral tersebut si penyebar seolah sibuk menjadi polisi moral bagi orang lain. Tambahnya

"Setop di kamu aja." katanya

Menurutnya Hal seksualitas iru privat dan penyebar video menjadi mengumbar aib orang lain, Ia mengatakan bahwa jika ada orang yang mengirim video porno tanpa diminta ke Whatsaap semisal sebaiknya delet saja. Kalau pun menemukan di Link media sosial alangkah baiknya dilaporkan.

Baca Juga: Bandboy K-Pop BTS Pecahkan Rekor Penonton Lewat Lagu Dynamite

"Mirisnya, kita terlalu fokus menyalahkan korban tanpa berusaha mencari siapa yang pertama kali menyebarkan video atau foto tersebut. Seharusnya kita melindungi korban, bukan justru menghakiminya."katanya dilansir dari Antara

Kemudian zoya mengutarakan bahwa merekam kegiatan seksual belum tentu sebagai bentuk penyimpangan.

Baca Juga: Sandwich Makanan Praktis Sebagai Bekal Setiap Saat, Begini Asal Mulanya

Ada banyak motif ketika seseorang merekam aktivitas seksualnya. Termasuk bisa jadi evaluasi kepuasan dalam berhubungan seks.

"Tapi apa pun yang dilakukan harus atas dasar konsensual, dua-duanya mengetahui, jangan sampai ini menjadi revenge porn, maksudnya sengaja merekam supaya nanti bisa mengancam," pungkas zoya.***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah