Earphone yang Tidak Pernah Dibersihkan Bisa Sebabkan Infeksi

- 20 November 2020, 09:21 WIB
ILUSTRASI earphone.*
ILUSTRASI earphone.* /Pixabay/ Sweetlouise//Pixabay/ Sweetlouise

UTARA TIMES - Seringnya keluhan nyeri, iritasi dan infeksi pada telinga dalam tujuh hingga delapan bulan terakhir terus meningkat selama pandemi COVID-19, disebabkan penggunaan earphone dalam waktu yang lama.

Pandemi memaksa para profesional pekerja dan pelajar untuk melakukan tugasnya dari rumah.

Para dokter pun mendapat peningkatan jumlah keluhan pasien yang menderita sakit telinga.

Baca Juga: Track recond 4 Tim Negara Yang Lolos Melaju Babak Semi Final UEFA Nations League 2020

Dr. Shrinival Chavan, kepala departemen THT di rumah sakit J J, Mumbai mengatakan seseorang yang menggunakan earphone, sebagaimana dikutip Utara Times dari Antara, earpod ataupun headphne lebih dari delapan jam akan membuat telinga stres apalagi jika earphone tersebut tidak pernah dibersihkan sehingga berisiko menyebarkan infeksi.

"Mendengarkan secara terus-menerus pada volume suara yang tinggi dalam waktu yang lama juga dapat melemahkan kemampuan mendengar," kata Dr. Shrinival Chavan dilansir Indian Express, Jumat 20 November 2020.

Jika kebiasaan ini tidak diubah, maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga.

Baca Juga: Mirip Instagram Story, Fitur Terbaru Twitter Fleets Sudah Bisa Dicoba Di IndonesiaDr. Shrinival mentarakan kotoran di dalam telinga membunuh bakteri secara alami dan mencegah infeksi.

Penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga akan menghilangkan lapisan lilin pelindungnya dan membuat bagian dalam telinga terkena infeksi bakteri dan hal tersebut biasanya menyebabkan sakit telinga.

"Kami menyarankan orang untuk melepas earphone. Udara segar harus masuk ke dalam telinga agar tetap aman," kata Dr. Shrinival.

Baca Juga: Anjlok Berturut-turut Harga Emas Jatuh Lagi, 12,4 Dolar Dipicu Harapan Ekonomi Pulih

Sementara itu, Dr. Rahul Kulkarni, kepala unit THT di Rumah Sakit St George, mengatakan masalah telinga tidak hanya terkait dengan pekerja profesional, tetapi anak-anak sekolah yang harus mengikuti kelas online juga mengalami keluhan yang sama.

"Idealnya, anak sekolah sama sekali tidak menggunakan headphone. Kalau mereka mengikuti kelas di laptop atau PC, maka volume perangkatnya sudah cukup," kata Dr. Rahul.

Dr. Rahul mengatakan orang-orang tidak mengetahui etika bagaimana berkomunikasi melalui panggilan telepon, panggilan konferensi dan konferensi video serta menggunakan volume suara yang keras pada headphone.

Baca Juga: Hasil Akhir UEFA Nations League, Kamis 19 November 2020

"Jika siswa sekolah menggunakan headphone dengan suara lebih dari 60 desibel, secara alami akan membebani daya pendengaran mereka," ujar Dr. Rahul.

Anak-anak sekolah harus mendengarkan volume suara dengan tingkat yang sama seperti saat mereka belajar di kelas.

Jika mereka mendengarkan suara dengan volume yang lebih tinggi, hal itu dapat menyebabkan komplikasi.

Baca Juga: KSP; UU Citaker Banyak Tenaga Kerja yang Akan Terserap

"Bahkan orang dewasa pun datang dengan keluhan iritasi di telinga. Paparan suara keras dalam waktu lama membuat orang cemas dan mudah marah. Keluhan seperti itu juga terlihat saat ini," kata Dr. Rahul.**

Editor: Nur Umar

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x