UTARA TIMES - Hubungan keamanan Bilateral India dan Myanmar terancam bubar, karena pemberontak yang mencapai kesepakatan diam-diam.
Hal ini menyusul dengan tercapainya kesepakatan kelompok pemberontak atau separatis India dengan pihak Junta Myanmar.
Terlebih hubungan India yang selama ini nyaman dengan rezim Junta Myanmar justru ternodai dengan kesepakatan rahasia tersebut.
Meskipun pada dasarnya India dan Myanmar terus membangun hubungan Bilateral atas kepentingan strategis melawan pengaruh dan hegemoni China di Asia Tenggara.
Baca Juga: Ini Ending Novel Layangan Putus Karya Mommy ASF Lengkap Bocoran Episode Terakhir Layangan Putus WeTV
Seperti dikutip Utara Times dari Eurasian Times diketahui bahwa Tatmadaw atau militer Myanmar telah mencapai kesepakatan rahasia dengan kelompok pemberontak separatis India timur laut yang beroperasi dari negara tersebut.
Hal ini dapat dikategorikan sebagai suatu perkembangan yang dapat menjadi kemunduran serius bagi upaya India untuk memperkuat kerja sama pertahanan dan keamanan dengan rezim saat ini.
Kerjasama Keamanan India-Myanmar
Bulan lalu Menteri Luar Negeri India Harsh Vardhan Shringla mengunjungi negara tetangga dan mengadakan diskusi komprehensif dengan pemimpin rezim militer Min Aung Hlaing, anggota masyarakat sipil dan partai politik, termasuk Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Kementerian Luar Negeri India menyampaikan bahwa kedua belah pihak menegaskan kembali komitmen mereka untuk memastikan bahwa wilayah masing-masing tidak dapat memberikan izin terhadap segala aktivitas yang bertentangan dengan negara lain.
Namun jika informasi tentang kesepakatan rahasia dalam bentuk pakta informal militer Myanmar dengan pemberontak India terbukti benar, maka itu menjadi perhatian serius bagi India.
Baca Juga: Segera Tayang di Bioskop! Inilah 6 Fakta Menarik Film Scream, Kisah Pembunuh Berantai Ghostface
Meskipun demikian Tatmadaw tidak akan pernah secara resmi mengakui eksistensi pemberontak separatis India, sebelum angkat kaki dari negara India.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa para Jenderal militer Myanmar telah melakukan kudeta pada 1 Februari 2021 dengan menggulingkan pemerintahan Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang dipilih secara demokratis.
Pemimpin NLD, peraih Nobel Aung San Suu Kyi, Presiden U Win Myint, menteri kabinet, menteri utama banyak negara bagian, pemimpin oposisi, penulis, dan aktivis ditahan sebelum pengumuman darurat nasional oleh militer.
Hal ini memicu protes besar-besaran di seluruh negeri dan militer melancarkan tindakan brutal.
Adapun lebih dari 1.400 orang telah dibunuh oleh Junta dan lebih dari 8.000 ditangkap, didakwa, atau dihukum sejak kudeta berdasarkan data dari Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok pemantau yang bertugas di Myanmar.
Baca Juga: Kisah Akhir Layangan Putus versi Series dan Novel Karya Mommy ASF, Apakah Sama? Cek Ulasannya
Pasca kudeta, anggota parlemen NLD dan sekutu etnis mereka membentuk 'Pemerintah Persatuan Nasional' paralel untuk menantang legitimasi rezim Junta.
Selain itu, mereka membentuk sayap bersenjata yang disebut Angkatan Pertahanan Rakyat (PDF), yang terdiri dari ratusan kelompok perlawanan sipil dari seluruh negeri.
Baca Juga: Simak Bocoran Sinopsis Layangan Putus Episode 9 Full, Aris Minta Kinan Terima Lydia
Sekilas info terkait aktivitas diam-diam Pemberontak India dan Myanmar Capai Kesepakatan Rahasia. Hal ini berpotensi terhadap hubungan Bilateral keduanya yang terancam bubar.***