Apa Penyebab Konflik Rusia – Ukraina Sampai NATO Ikut Turun Tangan?

27 Januari 2022, 14:30 WIB
Apa Penyebab Konflik Rusia – Ukraina Sampai NATO Ikut Turun Tangan? /Reuters

UTARA TIMES – Sebagaimana dikutip dari laman resmi Stanford News yang ditulis oleh Melissa De Witte tentang penyebab konflik RusiaUkraina hingga menyeret nama NATO di dalamnya pada tanggal 6 Januari 2022 lalu.

Pada tanggal 26 Januari 2022 kemarin Sekertaris Jenderal NATO menyampaikan pidatonya yang membahas mengenai permasalahan konflik Rusia dan Ukraina. Hal ini tentunya membuat banyak orang semakin bertanyatanya tentang apa penyebab dari konflik antara RusiaUkraina tersebut.

Melissa De Witte author dari artikel Stanford News yang berjudul 'Mengerti Krisis RusiaUkraina' dengan salah satu pembahasannya yang berjudul 'Keengganan Kremlin untuk mengakui Ukraina sebagai negara yang berdaulat telah mengakibatkan kegagalan strategis besar bagi Rusia, Kata Scholar Standford', membahas tentang apa penyebab konflik RusiaUkraina hingga melibatkan NATO sekarang.

Baca Juga: Singkat dan Terpopuler! Doa Imlek 2022 untuk Sahabat Terbaikmu

Ulasan tersebut didasarkan pada pendapat seorang ahli yang Bernama Steven Pifer.

Sebagaimana Rusia yang sampai saat ini masih meningkatkan kehadiran militer mereka di sepanjang perbatasan Ukraina, Steven Pifer mendiskusikan tentang apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh Rusia dan kenapa kebijakan terhadap Ukraina justru bisa menjadi boomerang.

Baca Juga: 16 Doa dan Ucapan Imlek 2022 Menggetarkan Hati, Bahasa Inggris Lengkap dengan Artinya

Menurut Steven, dengan meningkatnya kehadiran militer di sepanjang perbatasan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin berharap bahwa Ukraina akan menyesuaikan diri Kembali ke Moscow.

Dalam artikel milik Stanford University tersebut, Pifer, William J. Perry Fellow di Stanford’s Center for International Security and Cooperation atau CISAC, membahas mengenai apa yang ingin dicapai oleh Putin dengan mengumpulkan pasukan militer di sepanjang perbatasan Ukraina dan mengapa keinginan demokrasi Ukraina menjadi ancaman bagi pemimpin Rusia.

Baca Juga: Update! Link Pendaftaran Taruna Akmil TNI AD 2022, Lengkap Persyaratan yang Harus Dipenuhi!

Penelitian Pifer berfokus pada pengendalian senjata nuklir, Ukraina, Rusia dan keamanan Eropa. Pifer juga telah menghabiskan lebih dari 25 tahun bekerja dengan US State Department, dimana Pifer focus pada hubungan Anerika dengan bekas Uni Soviet dan Eropa. Steven Pifer juga focus pada permasalahan control senjata dan keamanan. Pifer menjabat sebagai wakil asisten Menteri luar negeri di Biro European and Eurasian Affairs.

Saat ditanya mengenai seberapa besar kemungkinan Rusia akan memulai perang dengan Ukraina, Steven menjawab bahwa mereka tidak tahu.

Baca Juga: Fakta Menarik Virgin The Series yang Dibintangi Adhisty Zara, Serial Indonesia Adaptasi Film Virgin

Ia juga mengatakan bahwa biaya yang akan dikeluarkan Rusia untuk menyerang Ukraina akan jauh lebih besar dibandingkan dengan manfaatmanfaatnya.

Steven sangat menyarankan untuk para pejabat negara – negara barat agar lebih bijaksana dengan mengasumsikan kejadian terburuk dan melakukan segala cara agar bisa menghalangi pecahnya perang diantara kedua negara tersebut.***

Editor: Nur Umar

Sumber: Stanford.edu

Tags

Terkini

Terpopuler