4 Misteri Peradaban di Kutub Selatan, Salah Satunya Ada Aliran Merah Menyerupai Darah

1 Februari 2022, 03:30 WIB
4 Misteri Peradaban di Kutub Selatan, Salah Satunya Ada Aliran Merah Menyerupai Darah /PIXABAY/12019/PIXABAY

UTARA TIMES- Kutub Selatan merupakan kawasan yang letaknya ada di Benua Antartika. Kutub Selatan sendiri merupakan sebuah benua misterius yang luasnya mencapai 1,5 kali ukuran Negara Amerika Serikat, hanya saja 99% di antaranya tertutup es.

Kutub Selatan sendiri berisi sekitar 70% dari air tawar planet dan 90 % dari es bumi. Menjadi benua yang paling sedikit penduduknya.

Kawasan Kutub Selatan ini ternyata menyimpan banyak rahasia dan misteri mengenai peradaban kuno.

  • 400 Danau

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia: Prediksi Iran vs Uni Emirate Arab, Head to Head, Tanding 1 Februari 2022

Ada banyak hal yang tersembunyi di bawah lapisan es tebal di Kutub Selatan Antartika, dan beberapa di antaranya sudah ditemukan.

Salah satu penemuan tersebut adalah adanya danau bawah tanah. Para ilmuwan dari Rusia pertama kali menemukan danau pada tahun 1970 dengan bantuan gema yang terdengar sangat mirip dengan menggunakan radar untuk menemukan pesawat di langit.

Diperkirakan ada 400 danau di dalamnya, tetapi para ilmuwan menyatakan bahwa mungkin ada lebih banyak lagi danau yang ada di sana karena ada banyak daerah yang belum diteliti.

  • Aliran Menyerupai Darah

Misteri yang paling menyeramkan di Kutub Selatan adalah adanya aliran cairan merah di tengah gunung salju. Aliran yang mirip darah ini telah membingungkan para ilmuwan sejak awal abad yang lalu.

Baca Juga: 5 Fakta Kematian Cheslie Kryst Mantan Miss Amerika 2019

Pada tahun 1911 seorang ahli geologi Australia pertama kali menemukan 'air terjun darah' dan para ilmuwanpun mulai melakukan penelitian untuk memecahkan teka-teki aliran berwarna merah yang mirip dengan darah tersebut.

Para ilmuwan kemudian memahami bahwa aliran berwarna merah bukanlah darah, melainkan karena kandungan zat besi yang tinggi. Hanya saja para ilmuwan baru bisa membuktikan teori cairan merah ini pada awal 2018.

Penemuan menunjukkan bahwa ada sebuah danau bawah tanah tidak jauh dari air terjun warna merah dengan kondisi airnya penuh dengan besi teroksidasi, sehingga airnya terlihat seperti darah mengalir.

  • Lubang Raksasa

Di Kutub Selatan juga terdapat sebuah lubang yang lebih besar dari negara Belanda atau seluas 91.646 km² telah ditemukan di kutub selatan Antartika pada tahun 2017. Lubang-lubang ini bukanlah sesuatu yang baru di Antartika dan dikenal sebagai polynyas.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia: Prediksi Oman vs Australia, Head to Head, Tanding 1 Februari 2022

Lubang yang dibuka pada tahun 2018 merupakan lubang terbesar pertama dalam 40 tahun dan merupakan yang terbesar sejak tahun 1970-an.

National Geographic menjelaskan bahwa fenomena ini terjadi ketika air hangat didorong ke permukaan dengan arus laut yang membuat lapisan es di atasnya mencair.

Ketika atmosfer Antartika bersentuhan dengan air permukaan, atmosfer tenggelam dan mendingin, lalu memanas lagi dan naik kembali ke permukaan.

  • Bom Metana

Metana adalah gas rumah kaca yang lebih buruk daripada karbon dioksida dan meskipun terlihat indah saat dibekukan, metana merupakan ancaman serius bagi kehidupan umat manusia.

Saat ini sejumlah besar metana membeku dan tersembunyi di kutub selatan, tetapi jika gletser terus menyusut, maka kondisi tersebut dapat menyebabkan ledakan 'bom metana'.

Seperti itulah misteri peradaban yang terjadi di Kutub Selatan, sebuah tempat yang seluruhnya dipenuhi dengan salju dan es.***

Editor: Anas Bukhori

Sumber: Wayfairtravel

Tags

Terkini

Terpopuler