Network
UTARA TIMES - Mulai Kamis esok sejumlah tempat hiburan di Hong Kong, mulai dari bar hingga kelab malam, ditutup selama tujuh hari, sebagai upaya memperketat jarak sosial seiring dengan terus meningkatnya kasus COVID-19 dalam waktu lebih dari tiga bulan terakhir.
Kemudian jumlah peserta jamuan makan juga dibatasi hanya 40 orang, demikian pernyataan Kementerian Kesehatan dan Makanan Wilayah Administrasi Otonomi Khusus Hong Kong (HKSAR) Sophia Chan, kepada pers, Selasa 24 November 2020 kemarin.
Seperti pertunjukan musik dan tari di semua restoran juga dilarang dan penghuni kamar hotel akan dibatasi.
Baca Juga: Mimpinya Terwujud! BTS Masuk Nominasi GRAMMY Award 2020
Sebagaimana dikutip Utara Times dari Antara, Kebijakan tersebut diambil setelah berbagai aktivitas masyarakat telah mendongkrak jumlah kasus warga lokal yang tidak diketahui jejaknya.
Mengingat di tengah melonjaknya kasus COVID-19, pemerintah HKSAR mewajibkan tes usap bagi orang-orang yang telah mengunjungi tempat-tempat berisiko tinggi.
Chan menyebutkan 50 kasus telah ditemukan berdasarkan hasil tes usap pendahuluan terhadap 2.800 orang.
Baca Juga: 'Live On' Episode 2. Perseteruan Baek Ho Rang dan Go Eun Taek Semakin Memuncak
Otoritas rumah sakit di Hong Kong mencatat 290 pasien masih dalam perawatan secara intensif, sebanyak tujuh orang di antaranya dalam kondisi kritis.
Untuk mengurangi kepadatan di rumah sakit umum, fasilitas perawatan kesehatan masyarakat di AsiaWorld-Expo beroperasi kembali mulai Rabu, terutama untuk menerima pasien berusia muda dengan gejala ringan dan mampu melayani secara mandiri serta mereka yang sebelumnya dinyatakan positif.
Baca Juga: Hari Guru Nasional 2020, Luangkan Waktu untuk Menyanyikan Lagu Hyme Guru Karya Sartono, Berikut ini!
Sementra itu di China, tiga wilayah, yakni Shanghai, Tianjin, dan Hebei sejak Senin (23/11) melakukan penutupan akses total (lockdown) secara parsial, seperti rumah sakit, sekolahan, dan perkantoran.***
