Sejak Pandemi Covid 19, Cuti Bersama Untuk Ayah di Korea Selatan Makin Meningkat!

- 25 Februari 2021, 15:01 WIB
Ilustrasi cuti bersama untuk ayah di korea selatan yang semakin meningkat
Ilustrasi cuti bersama untuk ayah di korea selatan yang semakin meningkat /Pixabay/ Slightly_Different/

UTARA TIMES - Korea Selatan sudah sejak lama memberlakukan cuti bersama untuk ayah dengan maksud agar bisa turut serta mengurus anak di rumah.

Itu menjadikan cuti bersama di Korea Selatan terbilang unik karena ‘tidak lazim’ ditemui di negara-negara lain, termasuk di Indonesia sendiri belum ada hal semacam itu.

Seiring bergulirnya waktu, cuti bersama untuk ayah semakin meningkat di Korea Selatan. Selain karena stigma positif masyarakat mengenai itu, juga karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: Simak Persyaratan Dokumen Portofolio Peserta SBMPTN 2021 yang Memilih Prodi Olahraga dan Seni

Baca Juga: Tanya Jawab Prakerja 2021 Terkait Kesulitan Mendaftar, Solusi dari Permasalahan Server

Wabah Covid-19 telah menambah pertumbuhan untuk cuti bersama tersebut. Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan Korsel, jumlah ayah yang mengajukan bonus cuti orangtua melonjak hingga 52,8 persen menjadi 7.338 pada paruh pertama tahun 2020.

Sebanyak 27.423 ayah yang bekerja, tidak termasuk yang bekerja di layanan publik dan pendidikan, mengambil cuti jangka panjang pada tahun 2020, naik 23 persen dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Berikut Cara Mendapatkan Kode Redeem ML Terbaru Kamis 25 Februari 2021, Ada Emote Keren hingga Skin Hero Epic!

Ayah menyumbang 24,5 persen dari total jumlah orang tua yang cuti melahirkan, lompatan besar dari angka 2017 sebesar 13,4 persen, tampaknya didorong oleh lonjakan permintaan pengasuhan anak akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Daftar BPUM 2021 Login di www.depkop.go.id, Berikut Hal Yang Harus Diperhatikan Agar Tak Jadi Korban Penipuan

"Semakin muda kelompok usia Anda, Anda tidak menganggap membesarkan anak sebagai suami membantu istri mereka, tetapi sebagai tugas bersama yang Anda lakukan bersama," kata Kwon Me-kyung, seorang peneliti di Institut Perawatan Anak Korea dan Pendidikan (KICCE).

Sebuah studi baru-baru ini oleh KICCE menemukan bahwa 18,6 persen dari 1.000 pasangan menikah dengan satu anak atau lebih mengatakan bahwa ayah dalam rumah tangga mereka telah mengambil cuti sebagai orang tua atau berencana untuk melakukannya.

Persentase tersebut lebih tinggi di antara mereka yang berusia 20-an dengan 30,4 persen, 23,6 persen untuk kelompok berusia 30-an, dan 14,2 persen untuk kelompok di usia 40-an.

Baca Juga: Banpres Produktif Usaha Mikro Lanjut di 2021 Target 12 Juta Penerima, Simak Informasinya Disini

Lingkaran industri telah ikut serta dengan perusahaan besar memimpin dalam mendorong karyawan laki-laki untuk mengambil cuti sebagai orang tua. Raksasa ritel Lotte Group mewajibkan karyawan pria yang memiliki anak untuk mengambil cuti.

"Kami tidak bisa mengatakan bahwa ayah yang mengambil cuti melahirkan telah menjadi tren umum, tapi kami pasti menuju ke arah itu," kata Jung Jae-hoon, seorang profesor studi kesejahteraan sosial di Universitas Wanita Seoul.

Di bawah sistem saat ini, orang tua yang bekerja di sektor swasta, dengan satu anak atau lebih berusia di bawah 9 tahun atau di bawah kelas tiga sekolah dasar, berhak mendapatkan cuti sebagai orang tua hingga 12 bulan.

Baca Juga: Begini Skema dan Fakta Program Kartu Prakerja 2021, Total Besaran Insentif hingga Rp 3,55 Juta!

Hanya ada 819 laki-laki yang mengambil cuti melahirkan pada tahun 2010. Jumlah tersebut terus meningkat menjadi 3.420 pada tahun 2014, 7.616 pada tahun 2016, dan 17.665 pada tahun 2018.

Kwon dari KICCE mencatat bahwa cetak biru terbaru pemerintah untuk dukungan membesarkan anak sebetulnya menekankan pada ‘kualitas hidup’.

Baca Juga: Korsel Punya Budaya Unik: Pria Mengambil Cuti Bersama Untuk Membesarkan Anak, Simak Ulasannya Berikut Ini!

"Saya pikir ada kesadaran bahwa nilai dan kegembiraan dalam membesarkan anak telah diabaikan. Jadi apa yang coba dilakukan oleh pihak berwenang adalah memungkinkan orang tua yang bekerja untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak tanpa harus khawatir tentang kekurangan finansial," katanya.***

Editor: Abdul Hapid Badrudin

Sumber: Koreatimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x