Anak-anak Palestina Alami Trauma dan Ketakutan atas Aksi Kekerasan yang Dilakukan Tentara Israel

- 24 September 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi Anak-anak Palestina Alami Trauma dan Ketakutan Atas Aksi Kekerasan yang Dilakukan Tentara Israel
Ilustrasi Anak-anak Palestina Alami Trauma dan Ketakutan Atas Aksi Kekerasan yang Dilakukan Tentara Israel /REUTERS/Suhaib Salem

UTARA TIMES – Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel belum kunjung reda sebagaimana kabar yang beredar.

Aksi peperangan yang terjadi di jalur Gaza tersebut berdampak pada anak-anak di Palestina yang sering menyaksikan langsung kekerasan yang dilakukan tentara Israel.

Dilansir dari Al Jazeera, anak-anak di Palestina mengalami trauma karena menjadi saksi kekerasan militer Israel yang bisa terjadi setiap saat tersebut.

Di samping itu, anak-anak di Palestina juga kerap menyaksikan langsung aksi penggrebekan yang dilakukan tantara Israel.

Baca Juga: Update PIP 2021 Cair Bulan Apa? Segera Simak Info Terbarunya dari Puslapdik Kemdikbud

Hal itu membuat anak-anak tersebut mengalami ketakutan yang luar biasa ketika dihadapkan kembali pada peristiwa menegangkan tersebut.

Sebagaimana yang dialami anak Nidal Rajabe yang anaknya menjadi trauma akibat aksi keras dari tantara Israel.

“Anak-anak saya tidak bisa tidur nyenyak di malam hari, selalu takut akan serangan Israel berikutnya,” ujar Nidal Rajabe dikutip dari Al Jazeera.

Ditambah, anggota keluarga dari Nidal Rajabe juga ada yang ditangkap oleh tantara Israel, putranya yang berumur 17 tahun menjadi salah satunya.

Dijelaskan pula, putranya yang bernama Harby tak sebatas ditangkap oleh tantara Israel, tetapi juga ditembak oleh mereka.

Sementara, putra dari Nidal tersebut masih bisa selamat, meski harus tetap berjuang agar bisa berjalan kembali.

“Harby sangat trauma dan ketakutan dengan pengalamannya, tetapi begitu juga anak-anak saya yang lain, dan itu telah mempengaruhi perilaku mereka,” tutur Nidal.

Baca Juga: Jaringan Internet Mati Total Se-Indonesia dari 24- 30 September, Ada Perbaikan Kabel di Laut ? Begini Faktanya

Berkaitan dengan itu, para pejuang hak asasi manusia juga turut angkat suara mengetahui aksi kekerasan tersebut.

“Invasi rumah dapat secara serius menghambat fungsi sehari-hari dan perkembangan emosi dan mental baik orang dewasa maupun anak-anak,” jelas mereka.

Di samping itu, dari pihak tantara Israel menyebut bahwa aksi penggrebekan yang dilakukan di rumah penduduk Palestina ini berlandaskan untuk keamanan. ***

Editor: Mutohirin

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah