UTARA TIMES – Dikutip dari independent.co.uk Amerika Serikat mengatakan bahwa Rusia bisa memulai invasi mereka terhadap Ukraina bulan depan saat UK atau United Kingdom telah diberi peringatan tentang perang cyber.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah memperingatkan bahwa ada kemungkinan Rusia mungkin akan menginvasi Ukraina bulan depan, kata White House soal ketegangan konflik antara Ukraina Rusia yang masih terjadi sampai saat ini.
Sementara itu, dari pihak Rusia mengatakan bahwa mereka melihat ‘sedikit landasan untuk optimisme’ dalam menyelesaikan krisis konflik Rusia Ukraina setelah Amerika Serikat menolak tuntutan utama Kremlin.
Baca Juga: Perempat Final Piala Afrika: Prediksi Mesir vs Maroko, Head to Head, Tanding 30 Januari 2022
Pihak Rusia mengatakan bahwa mereka tidak menginginkan perang tapi telah menempatkan ‘senjata di atas meja’ dalam negosiasi Bersama Amerika Serikat dengan mengarahkan pasukan di perbatasan Ukraina, kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Moskow yang Bernama John Sullivan pada hari Jumat waktu setempat.
Dalam briefing online dari Moskow, Sullivan menggambarkan bahwa pengerahan sepuluh ribu pasukan militer Rusia merupakan hal yang ‘extraordinary’ atau ‘tidak biasa’ dan tidak dapat dijelaskan bahwa semua itu hanya sebagai sebuah Latihan militer biasa.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia: Prediksi Kanada vs Amerika Serikat, Head to Head, 31 Januari 2022
Dikutip dari laman independent.co.uk hal tersebut terjadi ketika organisasi – organisasi di United Kingdom telah diperingatkan untuk meningkatkan pertahanan digital mereka dikarenakan oleh insiden cyber ‘berbahaya’ di Ukraina.
The National Cyber Security Centre atau NCSC telah memperbarui panduan mereka untuk perusahaan – perusahaan dan group – group di United Kingdom serta mengatakan sedang menyelidiki laporan baru – baru ini tentang ‘Insiden siber berbahaya di Ukraina’.***