Ukraina Terkini! Rusia Memperbanyak Jumlah Pasukan, Palang Merah Internasional: Kemanusiaan Semakin Mengerikan

- 11 Maret 2022, 21:05 WIB
Ukraina Terkini! Rusia Memperbanyak Jumlah Pasukan, Palang Merah Internasional: Kemanusiaan Semakin Mengerikan dan Putus Asa
Ukraina Terkini! Rusia Memperbanyak Jumlah Pasukan, Palang Merah Internasional: Kemanusiaan Semakin Mengerikan dan Putus Asa /REUTERS/Viacheslav Ratynskyi

UTARA TIMES – Serangan Rusia terhadap Ukraina tengah menjadi sorotan banyak media hingga saat ini.

Dihari ke-16 ini belum ada titik terang atas kedamaian untuk Ukraina, Rusia terus lakukan serangan hingga menewaskan banyak korban termasuk anak-anak.

Kabar terkini Rusia tengah dituding Ukraina karena telah menyerang rombongan bantuan kemanusiaan di kota Mariupol.

Banyaknya warga yang menjadi korban atas serangan yang dilakukan Rusia mengharuskan Ukraina untuk terus mengevakuasi warga.

Baca Juga: Bagaimana Gambar Bayangan pada Cermin Berikut? Simak Kunci Jawaban IPA Kelas 8 SMP Halaman 226

Semakin kuatnya pertahanan yang dilakukan Ukraina, Rusia dikabarkan telah memperbanyak jumlah pasukannya dan menargetkan kota-kota utama untuk menjadi sasaran.

Menurut Palang Merah Internasional, situasi dan kondisi terkini di Mariupol semakin mencekam karena serangan Rusia.

Presiden Ukraina menyebutkan bahwa Rusia adalah “negara teroris”, yang dunia harus tahu dan mengakui hal tersebut.

Dilansir Utara Times dari PR Depok, berikut informasi terkait situasi dan kondisi Ukraina saat ini.

Baca Juga: Terbaru! Catat Jadwal Tayang 17 Selamanya di WeTV dan Iflix, Series Terbaru Syifa Hadju dan Rizky Nazar

Dalam keterangannya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengeklaim bahwa Rusia merupakan "negara teroris".

"Dunia harus mengetahuinya. Dunia harus mengakuinya," kata Presiden UKraina,

Lebih lanjut, Volodymr Zelensky mengatakan pihak berwenang Ukraina berhasil mengevakuasi hampir 40.000 orang pada Kamis dari lima kota.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan akan membuka koridor kemanusiaan bagi warga sipil untuk mengungsi dari Kiev, Kharkiv, Sumy, Chernihiv dan Mariupol.

Baca Juga: Jadwal Liga Inggris 13 Maret 2022: Prediksi dan Link Live Streaming Man United vs Tottenham

Akan tetapi, Rusia menuju Ukraina menggunakan personel dinas keamanan untuk mengemudikan truk bantuan dan memata-matai posisi militer Rusia.

Dilain pihak, para pemimpin Uni Eropa "mengakui aspirasi Eropa" Ukraina dan setuju untuk mendukung Kiev dalam "mengejar jalur Eropanya".

Setelah pertemuan di Versailles, sebuah pernyataan juga menyerukan penarikan segera dan tanpa syarat pasukan Rusia, dan memuji perlawanan berani Ukraina.

Meski demikian, ada laporan yang saling bertentangan tentang keadaan pasukan Rusia di sekitar Kiev.

Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 8 SMP Halaman 179: Volume Prisma yang Alasnya Berbentuk Belah Ketupat

Perusahaan Amerika Serikat (AS) Maxar Technologies melaporkan, sebuah konvoi militer besar Rusia yang terakhir terlihat di barat laut Kiev sebagian besar telah tersebar dan dipindahkan.

Akan tetapi, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan pada hari Kamis bahwa pasukan Rusia telah bergerak 5 km lebih dekat ke ibu kota Ukraina, meskipun Ukraina melawan dengan sengit.

Sebuah laporan yang baru-baru ini dirilis dari Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pasukan Rusia 'melakukan peningkatan jumlah pasukan yang dikerahkan untuk mengepung kota-kota utama' karena perlawanan Ukraina yang kuat.

Palang Merah Internasional melaporkan ratusan ribu orang di Mariupol menghadapi situasi kemanusiaan yang 'semakin mengerikan dan putus asa'.

Baca Juga: Khutbah Jumat Terbaru tentang Anjuran untuk Melatih Anak Berwakaf Sejak Dini

Bahkan seorang pemimpin delegasi mengatakan orang-orang di Mariupol "mulai saling menyerang untuk mendapatkan makanan" dan banyak orang melaporkan tidak memiliki makanan untuk anak-anak mereka.

Sebelumnya, Ukraina membuka tujuh koridor kemanusiaan bagi warga sipil untuk mengungsi pada hari Kamis, 10 Maret 2022.

Akan tetapi, menurut wakil perdana menteri Ukraina, tidak ada yang bisa meninggalkan kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.

Di wilayah Sumy timur laut, sebanyak lebih dari 12.000 warga sipil dievakuasi dengan mobil atau bus.***

 

Artikel ini pernah tayang pada PR Depok dengan judul: Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-16: Warga Saling Serang Berebut Makanan hingga Moskow Dituding Negara Teroris

Editor: Nur Umar

Sumber: PR Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah