Network
UTARA TIMES- Konflik antara Rusia dan Ukraina semenjak 24 Februari hingga saat ini masih belum juga selesai.
Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina di latar belakangi oleh adanya dugaan Ukraina akan bergabung dengan aliansi NATO atau persekutuan negara negara Eropa.
Hal ini membuat negara Rusia merasa terancam terhadap kedaulatan negaranya.
Selama konflik antara Rusia dan Ukraina lebih dari 3,7 juta warga Ukraina melarikan diri ke negara-negara tetangga.
Baca Juga: Rusia Terkini! Mendapat Sanksi Besar-Besaran dan Hukuman Finansial, Rusia Alami Kegagalan?
Perdana Menteri Ukraina Iryana Vereshchuk mengatakan 7.331 warga Ukraina telah dievakuasi pada hari Jumat 25 Maret 2022 dengan membuka koridor kemanusiaan Mariupol dan Melitopol.
Selain itu Iryana juga menambahkan bahwa dirinya sedang mengerjakan konvoi kemanusiaan dengan mengirim 80 ton makanan, obat-obatan dan kebersihan ke Melitopol dan Berdyansk.
Proses evakuasi akan berlanjut hingga hari Sabtu 26 Maret 2022 dan para pejabat Ukraina akan mengadakan pembicaraan dengan pemerintah Rusia terkait evakuasi warga sipil di kyiv, Mariupol dan Luhansk.
Baca Juga: Rusia Terkini, Dahsyatnya Rudal Kalibr milik Rusia, Pabrik Baja Ukraina Hancur!
Baca Juga: Ukraina Terkini! Pesimistis AS Mencegah China Mendukung Aksi Militer Rusia di Ukraina
Menurut PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) selama konflik antar kedua negara setidaknya sebanyak 1.081 warga sipil tewas dan 1.707 terluka.
Lebih dari 6,5 juta warga sipil Ukraina mengungsi di dalam negeri, dan 3,7 juta warga Ukraina melarikan diri ke negara-negara tetangga.
Akibat dari konflik ini Rusia mendapatkan beberapa sanksi dari negara-negara Eropa dan Sekutu Amerika.
Sanksi yang diberikan kepada Rusia diantaranya adalah sanksi ekonomi, perbankan dan pembekuan beberapa aset para pejabat Rusia.***
