Menurut arya turki juga sebelumnya pernah melakukan assertive secularism, akan tetapi semenjak Erdogan memimpin Turki Sudah beralih menjad Passive Secilularism.
Baca Juga: Ada Program Baru Dari Kementrian Perindustrian, Cek Syarat dan ketentuan
Tambah arya, dirinya selaku Direktur Eksekutif TIDI menyimpulkan bahwa erdogan layak mengecam Macron sangat wajar.
Perancis lanjutnya, Masih menggunakan pendekatan Praktik Sekularisme Asertif yang anti terhadap keyakinan beragama diruang publik keagamaan di ruang publik.
"Di tengah iklim multikulturalisme, liberalisme, dan kebebasan di Eropa, tentu saja Erdoğan layak mengecam Macron, karena masih saja mempertahankan praktik sekulerisme asertif yang anti, agresif, dan represif terhadap ekspresi keyakinan keagamaan di ruang publik," pungkasnya dilansir dari ANTARA, 27 Oktober 2020.***