UTARA TIMES - (31/10) Gempa berkekuatan magnitude 6.6 mengguncang Yunani dan Turki pada Jumat, 30 Oktober 2020, berpusat di Laut Aegea pada kedalaman 16,5 kilometer yang merobohkan beberapa Gedung.

Menurut Pusat Kegempaan Eropa-Mediterania, gempa itu terekam mencapai magnitudo 6.9, dan pusatnya berada pada 13 kilometer timur laut Pulau Samos, Yunani.

Dilansir dari ANTARA, melalui keterangan tertulis, KBRI Ankara menyatakan sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa bumi bermagnitudo 7 di wilayah Aegea, Turki, Jumat waktu setempat.

KBRI Ankara yang berkoordinasi dengan otoritas setempat dan Satgas Perlindungan WNI di Turki terus mengumpulkan informasi dari simpul-simpul masyarakat Indonesia di wilayah terdampak gempa.

Gempa bumi tersebut dirasakan hingga ke Istanbul yang berjarak sekitar 400 kilometer dari lokasi gempa. Info sementara, sejumlah bangunan di pusat Kota Izmir, kota ketiga terbesar di Turki setelah Istanbul dan Ankara, rusak berat.

Selain Izmir, kota-kota yang terdampak di sekitar wilayah tersebut antara lain Kota Usak, Denizli, Manisa, Balikesir, Aydin dan Mugla. Hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai korban akibat bencana tersebut.

Berdasarkan data KBRI Ankara, terdapat sekitar 98 WNI yang tinggal di Izmir dan daerah sekitarnya yang terdampak. Sebagian besar WNI berprofesi sebagai pekerja spa dan mahasiswa. Sementara di seluruh Turki, terdapat sekitar 5.000 WNI yang sebagian besar yaitu 2.700 orang merupakan mahasiswa dan 1.500 orang bekerja di jasa spa.

Sebagai upaya perlindungan, KBRI Ankara telah mengaktifkan nomor hotline +90 532 135 22 98 yang dapat dihubungi oleh WNI yang membutuhkan bantuan.***