Kongres IV Persatuan Alumni GMNI, Abdy Yuhana: Bandung Episentrum Nasionalisme- Indonesia Raya

- 5 Desember 2021, 08:37 WIB
Kongres IV Persatuan Alumni GMNI, Abdy Yuhana: Bandung Episentrum Nasionalisme- Indonesia Raya
Kongres IV Persatuan Alumni GMNI, Abdy Yuhana: Bandung Episentrum Nasionalisme- Indonesia Raya /Instagram.com/@abdyyuhanaofficial

UTARA TIMES- Di awal bulan Desember tahun 2021, PA GMNI (Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) akan menggelar Kongres IV sebagai momentum lima tahunan di Kota Bandung.

Kongres IV PA GMNI akan berlangsung pada tanggal 6-8 Desember dengan tema 'Nasionalisme Menjawab Tantangan Zaman'

Tema Kongres IV PA GMNI tahun 2021 secara tekstual disebut sangat relevan dengan kebutuhan bangsa.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Persatuan Alumni GMNI Jawa Barat, Dr Abdy Yuhana SH,MH.

Baca Juga: Hasil Liga 1 Persib vs Madura United, Gol Tunggal Frets Bawa Maung Bandung Gusur Arema FC

" Tema yang secara tekstual menggugah ke Indonesia -an Kita dan secara kontekstual sangat relevan dengan kebutuhan bangsa ini karena sesungguhnya itulah kondisi obyektif bangsa Indonesia," Kata Abdy dalam keterangannya.

Tidak sekedar itu, Abdy juga menceritakan mengenai Bandung dan ikatan historisnya dengan Bung Karno.

Menurutnya, Bandung merupakan kota yang menjadi sejarah dari perjalanan hidup dan ideologi Bung Karno sejak tahun 1921 - 1933.

" Sebelum ‘Bung Besar’ diasingkan ke Ende. Di bandunglah imajinasi dan kreativitasnya memuncak dalam perspektif membangun narasi tentang akan pentingnya Nasionalisme bagi Bangsa Indonesia," Lanjutnya.

Perlu diketahui, Bung Karno menempuh kuliah di Technische Hogeschool te Bandoeng atau yang lebih dikenal sekarang ITB (Institute Teknologi Bandung)

Kemudian pada 4 Juli 1927 membentuk organisasi PNI dan di Bandung jugalah Bung Karno merumuskan suatu aliran ideologi yang disebut Marhaenisme yang diawali pertemuannya dengan seorang petani yang bernama Ki Marhaen di daerah Bandung Selatan, sebagai implementasi pisau analisa Psikologi massa selain pemahamannya tentang geopolitik.

Baca Juga: 12 Twibbon Hari Jadi Kabupaten Morowali 2021 Terkeren, Rayakan HUT Morowali ke-22 pada 5 Desember

Tidak hanya itu saja, di Bandung Bung Karno menyampaikan Pledoi (pembelaan) di hadapan sidang pengadilan yang dulu dikenal dengan Landraad. Bung Karno namakan sebagai Indonesia Menggugat.

Pledoi yang isinya perlawanan terhadap kapitalisme dan imperialisme pada zamannya tersebut menggungcang dunia.

Pasalnya, mampu membuka mata dunia internasional tentang tidak diamnya bangsa- bangsa terjajah dengan perlawanannya terhadap sistem yang diterapkan oleh penjajah yang sangat merugikan khususnya bangsa Indonesia.

Banyak hal yang bisa dieksplorasi dari berbagai macam pemikiran-pemikiran Bung Karno yang sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini, terutama tentang Nasionalisme dalam menghadapi tantangan zaman.

Saat ini Perubahan dunia yang dikenal dengan era disrupsi akan mengiringi perjalanan bangsa Indonesia kedepan.

Seperti perkembangan informasi dan tekhnologi, bonus demografi, semakin menguatnya perang dagang dalam geopolitik internasional maupun belum selesainya Indonesia sebagai negara dalam membangun ‘rute’ mencapai tujuan bernegara.

Lebih lanjut, Pada tahun 2045 Indonesia genap memasuki usia 100 tahun. Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Seperti diketahui, perubahan dunia datang setiap seratus tahun sekali.

Baca Juga: Apa Saja Mitos tentang Gunung Semeru? Ini 5 Mitos Gunung Semeru yang Meletus pada 4 Desember 2021

Pada tahun 1700-an ditemukan mesin uap oleh James Watt, kemudian ditemukan listrik oleh Michael Faraday dan lampu listrik ole Thomas Alva Edison tahun 1800-an.

Lalu komputer ditemukan bersama internet pada tahun 1900-an. Dan saat ini perubahan dunia kembali datang Revolusi 4.0 dengan bertumpu ada kecerdasan buatan, kecepatan internet dan pengelolaan big data.

Itulah ‘signal’ global yang sesungguhnya dalam kontek pikiran-pikiran Soekarno sudah dituangkan dalam berbagai macam tulisannya.

Dalam kontek mengimbangi dan mengikuti ‘irama’ global maka perlu di dorong investasi pada pembangunan Sumber Daya Manusia termasuk di dalamnya riset dan teknologi.

Sumber Daya Manusia perlu terlebih dahulu melihat faktor pendidikan dan kesehatan karena kedua hal tersebut adalah faktor penting menuju Indonesia Emas 2045 (100 Tahun Indonesia merdek) .

Sehingga, pendidikan dan kesehatan jika di ilustrasikan ibarat computer perangkat keras (hardware) mereka harus bagus dan kuat sehingga dapat di isi dengan berbagai perangkat lunak (software) bermutu.

Pada Kongres IV Persatuan Alumni GMNI di Bandung, Abdy Yuhana mengharapkan alumni GMNI harus mampu membangun Ide, Gagasan yang relevan dengan kondisi kekinian.

Baca Juga: Link Nonton Layangan Putus Episode 3B, Lengkap Jadwal Tayang Terbaru dari Episode 3 – 10!

" Dalam kongres IV Persatuan Alumni GMNI di Bandung ini, Alumni GMNI harus mampu membangun ide, gagasan-gagasan yang relevan dengan kondisi Indonesia kekinian (up to date).Dipimpin oleh Ide, menghikmati ide dan melaksanakan ide harus menjadi pijakan agar organisasi yang menegaskan sebagai ‘pengikut’ pemikiran- pemikiran Soekarno terus bisa membuktikan eksistensinya di Republik ini. " Ujarnya.

“Hanya ke Bandunglah aku kembali kepada cintaku yang sesungguhnya “- inilah sepenggal harapan yang pernah disampaikan oleh Bung Karno, dalam melihat Bandung.

Menurut Abdy, sepenggal harapan yang disampaikan Bung Karno itu dapat menjadi kontekstual melalui Kongres Persatuan Alumni GMNI di Bandung- semangat itu terekonstruksi kembali sebagai episentrum, pusat dan kiblat Nasionalisme Indonesia.

" Maka, janganlah membuang apalagi Menegasikan harapan publik untuk Alumni GMNI- warnailah kongres dengan melihat tantangan bangsa ke depan dan ingatlah seperti apa yang disampaikan Bung Karno,“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau sangat berguna sebagai kaca Benggala daripada masa yang akan datang”.Selamat Berkongres, kongres gagasan dan jawablah harapan publik tersebut dengan Visi Indonesia Raya, sebagai sintesia dari Nasionalisme menjawab tantangan zaman." Tutup Anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan tersebut. ***

Editor: Anas Bukhori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x