Tanggapi Aksi Teroris, Puan Maharani: Paham Radikalisme Bisa Menjadi Benih Lahirnya Aksi Terorisme

2 April 2021, 16:15 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dalam melaksanakan kebijakan pembelajaran tatap muka. /Twitter.com/@DPR_RI

 

UTARA TIMES - Ketua DPR RI, Dr. (H. C.) Puan Maharani mengaku prihatin dengan maraknya tindakan atau aksi terorisme yang melibatkan generasi muda saat ini yang tengah viral di Indonesia.

Dengan adanya aksi terorisme yang tengah marak di Indonesia, Puan Maharani menekankan pentingnya penguatan ketahanan keluarga dan interaksi sosial pada masyarakat untuk mencegah penyebaran paham radikal.

Puan Maharani menilai bahwa paham radikalisme bisa menjadi benih lahirnya aksi radikal di kemudian hari jika tidak ditangani sejak dini atau dibiarkan begitu saja.

Baca Juga: VIRAL! Pengendara Mobil Acungkan Senpi ke Warga, Wakil Ketua Komisi III DPR: Polisi Harus Segera Bertindak!

Keprihatinan yang disampaikan Puan Maharani terkait aksi teror baru-baru ini yang pelakunya adalah sepasang suami istri dan seorang perempuan muda berusia 25 tahun.

“Ada pelaku teror dari kalangan muda, generasi milenial, dan keluarga, ini sangat mengkhawatirkan dan menyedihkan,” ungkapnya pada Kamis (1/4).

Kemudian Puan Maharani menuturkan untuk menghindari peristiwa serupa terulang, pemerintah harus menyiapkan dan melaksanakan langkah pencegahan yang kongkret.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 2 April 2021 Full Episode, Aldebaran Syok! Danil Beberkan Hubungan Elsa dan Roy

Dalam hal ini, Puan Maharani menyuarakan perlunya menguatkan ketahanan keluarga dan sosial agar paham radikalisme tidak berkembang luas di tengah kehidupan masyarakat.

“Interaksi keluarga dan interaksi sosial warga dengan tetangga harus diperkuat dalam konsep ketahanan sosial masyarakat,” ujar Puan Maharani dari situs resmi DPR RI.

Baca Juga: Ariel Tatum Turut Berikan Komentar Soal Penyakit Mental yang Menyangkut Luna Maya dan Deddy Corbuzier

Politisi PDI Perjuangan tersebut menyampaikan semua pihak harus saling mengingatkan dan mencegah tersebarnya paham-paham radikalisme di media sosial.

Dia menilai upaya tersebut sangat penting lantaran banyak pelaku teror terpapar paham radikalisme dari media sosial hingga berakhir aksi terorisme.

Selain itu, Puan Mahari menuturkan pentingnya edukasi kepada generasi muda dengan memberi pemahamann terkait keberagaman Bangsa Indonesia.

Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series 2 April 2021: Reno dan Vanessa Bersiasat, Ken Maudy Gagal Tunangan

Adapun tujuan penting dari edukasi tersebut untuk menguatkan jiwa toleransi dan persatuan sesama anak bangsa di kalangan generasi muda.

Beberapa cara yang menurutnya penting yaitu penguatan literasi media sosial bagi generasi muda terkait materi moderasi hingga inklusifitas.

“Karena itu perlu ada literasi media sosial sekaligus pemantauan konten-konten sosial media yang mengandung materi-materi radikalis dan ekstremisme,”

“Harus ada peningkatan edukasi kepada generasi muda terkait materi moderasi, toleransi, dan inklusifitas,” sambung perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI tersebut.

Baca Juga: Jelang Pernikahan, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Duet Bersama

Sebagai informasi, kasus terorisme sempat terjadi di depan Gereja Katedral Makassar.

Aksi ini dilakukan oleh pasangan suami istri yang masih berusia 25 tahun. Mereka nekat melakukan aksi bom bunuh diri karena alasan jihad.

Peristiwa terorisme kembali terjadi pada Rabu (31/3) saat perempuan tak dikenal melakukan penyerangan di Mabes Polri dengan senjata pistol Airgun.

Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri Episode 2 April 2021, Nenek Ratu Mendatangai Rumah Mama Nissa

Perempuan yang bernama Zakiah Aini itu juga termasuk generasi muda yang berumur 25 tahun. Dia tewas usai ditembak mati oleh polisi di Mabes Polri.***

Editor: Rosma Nur Riana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler