Presiden Jokowi Kerahkan Jajarannya Agar Segera Bergerak Tangani Bencana Banjir Bandang di NTT dan NTB

6 April 2021, 19:37 WIB
Rapat Terbatas Jokowi dan jajaran bahas Penanganan Bencana di Provinsi NTT dan NTB /Tangkap layar YouTube.com/Sekretariat Presiden

UTARA TIMES - Provinsi NTT dan NTB mengalami dampak paling berat dengan bencana banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan menimbulkan korban jiwa serta kerugian materi.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi hari ini menggelar rapat terbatas melalui konferensi video dari Istana Merdeka, Jakarta, untuk memberikan arahan terkait penanganan bencana di kedua provinsi tersebut.

Instruksi pertama yang diberikan Presiden ialah untuk mempercepat proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban yang belum ditemukan.

Baca Juga: Pembangunan Pabrik Daur Ulang Plastik di Indonesia, Kurangi 70 Persen Sampah Plastik

“Ini saya minta Kepala BNPB, Kepala Basarnas, dibantu dengan Panglima TNI dan Kapolri dengan seluruh jajarannya untuk mengerahkan tambahan personel SAR sehingga dapat menjangkau lebih banyak wilayah terdampak," ujar Presiden Jokowi pada Selasa (6/4) melalui akun Twitter resmi Kantor Staff Presiden.

Presiden menambahkan, termasuk wilayah terisolir dan berbagai gugus pulau di NTT seperti Pulau Alor, Pulau Pantar, dan pulau-pulau lainnya untuk melancarkan proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban.

Baca Juga: Peringatan Hari Nelayan Ke-61, Lucky Hakim Resmi Luncurkan Gerakan Berikan Protein di Indramayu

Selama proses pencarian dan pertolongan tersebut, Presiden meminta Menteri PUPR untuk turut mengerahkan alat-alat berat dari berbagai lokasi sekitar untuk memudahkan proses pencarian.

Apabila jalur darat masih sulit ditembus, Presiden juga menginstruksikan percepatan pembukaan akses laut dan udara yang terputus akibat kerusakan sejumlah sarana infrastruktur penghubung.

Kedua, Presiden meminta jajarannya untuk memastikan kehadiran pelayanan kesehatan dan pertolongan medis yang sangat dibutuhkan para korban.

Baca Juga: Waspadai! BMKG: Siklon Tropis Seroja Bergerak Cepat 24 Jam di NTT

Dalam hal ini, Menteri Kesehatan akan mengerahkan tim bantuan medis untuk secepatnya tiba di lokasi bencana.

“Saya minta Menteri Kesehatan juga memperbanyak tempat-tempat pelayanan kesehatan di lapangan, juga rumah sakit untuk menangani para korban, serta memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat-obatannya,” kata Presiden.

Presiden Jokowi juga memberi penekanan pada pemenuhan kebutuhan logistik, sanitasi, dan lainnya bagi para pengungsi yang juga harus diperhatikan dengan baik dan segera diterima oleh mereka.

Baca Juga: Sinopsis Film Acts of Violence Malam Ini di Bioskop Trans TV Pukul 23:30 WIB, Bisnis Perdagangan Manusia

Sejak hari pertama bencana di NTT dan NTB tersebut pemerintah memang telah mengirimkan sejumlah bantuan ke lokasi bencana.

Namun, karena kendala cuaca ekstrem dan terputusnya akses penghubung menyebabkan bantuan tersebut belum sepenuhnya sampai ke titik lokasi.

“Saya minta BNPB dan pemda segera mendata titik-titik pengungsian serta memastikan logistik, tenda, dan dapur lapangannya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi para pengungsi. Juga kebutuhan untuk bayi dan anak-anak, terutama air bersih dan MCK nya,” tuturnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Cell Malam Ini di Bioskop Trans TV Pukul 21:30 WIB, Sebuah Sinyal Ponsel Misterius

Untuk mendukung penanganan bencana, Presiden secara khusus menginstruksikan Menteri PUPR untuk mempercepat perbaikan infrastruktur penunjang yang mengalami kerusakan akibat bencana seperti jembatan yang roboh dan akses jalan penghubung yang terputus.

“Saya melihat ada beberapa jembatan yang roboh, akses jalan, jaringan listrik, telekomunikasi, dan internet segera pulihkan sehingga bantuan dapat tersalurkan ke masyarakat yang menjadi korban bencana,” ujarnya.

Terakhir, Presiden juga meminta antisipasi dini terhadap potensi dampak cuaca ekstrem yang terjadi di berbagai kawasan di Indonesia.

Informasi dan peringatan BMKG mengenai hal ini menjadi sangat krusial dan publikasi terhadapnya harus digencarkan.

Baca Juga: Sinopsis Film Cell Malam Ini di Bioskop Trans TV Pukul 21:30 WIB, Sebuah Sinyal Ponsel Misterius

“Pastikan seluruh kepala daerah & masyarakat dapat mengakses, memantau, prediksi cuaca & iklim yang dikeluarkan BMKG. Mereka harus tahu semuanya sehingga masyarakat bisa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan untuk menghadapi ancaman risiko,” tandasnya.

Perlu diketahui jika nama seroja diberikan oleh BMKG yang juga berperan sebagai Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) yang bertugas memantau bibit siklon tropis di area kerjanya.

Jakarta TCWC merupakan salah satu dari 10 zona yang juga berwenang memberikan nama badai sebagaimana yang diatur oleh Organisasi Meteorologi Dunia atau WMO.

Baca Juga: Surat Telegram Kapolri: Media Dilarang Tayangkan Kekerasan yang Dilakukan Anggota Kepolisian

"Mengingat bahwa sistem sikon tropis tersebut masih berada di wilayah tanggung jawab Jakarta TCWC, maka nama siklon tropis yang akan diberikan adalah Seroja sesuai dengan urutan nama siklon tropis dari BMKG secara internasional," ujar Kepala BMKG, Dwikorita.***

Editor: Rosma Nur Riana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler