UTARA TIMES - Sejarah hari Sumpah Pemuda 2021 yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober harus terus diingat. Masa dimana para pemuda bersatu untuk menyamakan persepsi dan tujuan.
Sebelumnya organisasi pemuda memang telah ada dan eksis namun bersifat kedaerahan. Sehingga pergerakannya parsial dan tidak terkoordinasi.
Tokoh-tokoh dibalik hari Sumpah Pemuda 2021 antara lain Sigit, Soegondo Djojopoespito, Soewirjo, S. Reksodipoetro, Moehammad Jamin, A. K Gani, Tamzil, Soenarko, Soemanang, dan Amir Sjarifudin.
Persiapan Sumpah Pemuda ini diawali dengan tiga rapat dan dilakukan pada gedung yang berbeda. Dalam rapat pertama, 27 Oktober 1928 Moehammad Jamin menekankan arti persatuan pemuda yang dapat memperkuat persatuan.
Rapat kedua 28 Oktober 1928, Poernomowoelan dan Sarmidi menekankan tentang gerakan Pendidikan bagi pemuda.
Baca Juga: Pesan Moral Puisi Ihsan Saputra Bertepatan Sumpah Pemuda
Rapat ketiga, berisi perumusan teks Sumpah Pemuda yang akan diikrarkan bersama dalam sebuah sumpah.
Persiapan Sumpah Pemuda ini diakhiri dengan dinyanyikannya lagu kebangsaan “Indonesia Raya” karya Wage Rudolf Supratman.
Teks Sumpah Pemuda
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Teks sumpah pemuda diatas tak hanya tulisan diatas kertas, melainkan komitmen dan semangat pemuda untuk kebangsaan.
Baca Juga: Mau Pasang Twibbon Keren Tema Sumpah Pemuda 2021, Cek di Sini!
Teks Sumpah Pemuda tersebut harus didengungkan berkali-kali oleh seluruh pemuda di Indonesia. Karena dibalik teks Sumpah Pemuda terdapat semangat persatuan yang tinggi di tengah para pemuda bangsa.
Hari Sumpah Pemuda memang telah terjadi puluhan tahun yang lalu. Namun semangat dari hari sumpah pemuda 28 Oktober 1928 tak boleh pudar.
Tepat ditanggal 28 Oktober 1928, pemuda bangsa kita telah membuktikan komitmennya dalam menjaga NKRI. Melalui teks sumpah pemuda, kegigihan para pemuda tergambar nyata.
Semangat ini tak boleh terhenti pada tanggal 28 Oktober 1928 saja, namun harus disemaikan oleh generasi selanjutnya.***