Contoh Pidato Isra Miraj 2022 Lengkap Jelas dan Padat: Hubungan Sholat dan Peristiwa Perjalanan Nabi Muhammad

23 Februari 2022, 08:00 WIB
Contoh Pidato Isra Miraj 2022 Lengkap Jelas dan Padat: Hubungan Sholat dan Peristiwa Perjalanan Nabi Muhammad /Skitterphoto/pixabay/

UTARA TIMES – Artikel ini akan menyajikan contoh pidato Isra Miraj 2022 yang singkat, jelas, dan padat.

Pidato Isra Miraj 2022 yang lengkap, jelas, dan padat ini akan bertemakan tentang hubungan sholat dan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW.

Simak contoh pidato Isra Miraj Nabi Muhammad SAW berikut ini.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, hari ini kita semua diberikan kesempatan oleh Allah Swt., untuk berkumpul sekaligus menjalani sebagian dari aktivitas kita, dan masha Allah, dari sekian banyak hamba Allah Swt. yang beraktivitas hari ini, ternyata bapak/ibu dan teman-teman sekalian yang terpilih oleh-Nya untuk bisa hadir di sini. 

Semoga kita semua yang hadir diringankan langkahnya, dilembutkan hatinya, dan dipanjangkan umurnya untuk mempelajari sebagian dari tuntunan agama kita.

Baca Juga: Simak! Inilah Contoh Susunan Acara Isra Miraj 2022 1443 Hijriyah untuk Kegiatan di Sekolah dan Masjid

Semoga juga kita mendapatkan karunia Allah, seperti yang dijanjikan oleh Rasulullah Saw. sehingga keluar dari sini mendapatkan petunjuk dan kebaikan dari Allah Swt.

Isra' dan Mi’raj Nabi Muhammad saw adalah peristiwa yang sangat agung, dari peristiwa tersebut Nabi memperoleh berbagai macam pengalaman dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kelengkapan dirinya, untuk mengemban tugas yang berat sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.

 Pengetahuan dan pengalaman yang paling berharga dalam peristiwa tersebut adalah berkaitan dengan memahami tanda-tanda kebesaran Allah swt. 

Baik kebesaran yang ada di alam raya ini yang dapat ditangkap oleh panca indra, maupun dalam alam ghaib yang tidak dapat dijangkau oleh indera manusia. 

Baca Juga: TERBARU! Teks MC atau Pembawa Acara Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Isra', pengertiannya menurut bahasa adalah perjalanan di malam hari (al-Munawwir: 1984: 671), sedangkan mi’raj adalah tangga untuk naik ke atas (al-Munawwir: 1984: 981).   

Karena itu pengertian Isra yang dimaksudkan adalah perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsa, sedangkan Mi’raj adalah perjalanan beliau dari Masjid al-Aqsa ke Sidrah al-Muntaha. Sidrah al-Muntaha adalah tempat di langit yang bersifat ghaib, tidak mungkin dijangkau oleh panca indera manusia, bahkan tidak dapat dijangkau oleh akal pikiran. 

Di antara tujuan diisarakannya Nabi Muhammad saw, adalah agar beliau mengetahui secara mendalam tanda-tanda keagungan Tuhan, kekuasaan dan kasih sayang-Nya terhadap semua makhluk, peristiwa ini disebutkan dalam Al-Qur’an yang artinya:

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami memperlihatkan kepadanya dari tanda-tanda kebesaran Kami. Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS Al-Isra [17]: 1).

IBaca Juga: Download Twibbon Isra Miraj 2022 Gratis, Bingkai Foto untuk Facebook, Instagram, WhatsApp

Dalam peristiwa Isra' Mi’raj, sebagaimana disebutkan berbagai kitab tarikh dan kitab hadits, Nabi Muhammad saw dan umatnya diperintahkan untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari-semalam.

Peristiwa Isra' Mi’raj menurut para ahli sejarah, selain disebutkan dalam kitab al-Hadits juga diisyaratkan Al-Qur’an pada awal surat al-Najm yang artinya: 

“Demi bintang ketika terbenam, kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak keliru, dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauannya sendiri melainkan wahyu yang diwahyukan kepadanya. 

Yang diwahyukan kepadanya oleh Jibril yang sangat kuat, yang mempunyai akal yang cerdas dan Jibril itu menampakkan diri dalam bentuk yang asli, sedang ia berada di ufuk yang tinggi. 

Baca Juga: Contoh Pantun Untuk Pembawa Acara Atau MC pada Peringatan Isra Mi’raj

Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi, maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu ia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan”. (QS Al-Najm [53]: 1 –10) 

Dengan diperintahkannya shalat lima waktu bagi Nabi Muhammad saw dan umatnya pada malam Isra' Mi’raj tersebut, dirasakan betapa pentingnya ibadah shalat harus ditegakkan oleh setiap pribadi Muslim. 

Dalam Al-Qur’an banyak disebutkan perintah agar menegakkan shalat, perintah itu diulang berkali-kali sampai lebih dari delapan puluh kali. 

Di dalam hadits juga banyak disebutkan agar setiap muslim mengerjakan shalat dengan baik, di mana saja mereka berada.  Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang lima dan sangat menentukan kualitas keimanan seorang muslim, apakah kuat atau lemah. 

Baca Juga: Benarkah Libur Isra Miraj 2022 Diundur? Simak Penjelasan Selengkapnya Berikut Ini

Kalau kita rajin mengkaji ayat demi ayat dari Al-Qur’an dan al-Hadits maka akan dijumpai berbagai pengarahan agar manusia muslim dapat mengerjakan dan menegakkan shalat dengan baik.   

Shalat yang baik dan benar adalah shalat yang dikerjakan dengan memenuhi syarat dan rukunnya serta ketentuan-ketentuan lainnya, diikuti dengan gerakan kejiwaan dan disertai rasa khusu’ dan keikhlasan yang mendalam.  

Pengertian shalat menurut etimologi adalah doa dan pujian, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an yang artinya:

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya memuji Nabi, wahai orang-orang yang beriman, berdoalah untuk Nabi dan ucapkanlah salam kehormatan kepadanya," (QS Al-Ahzab [33]: 56) 

Baca Juga: 11 Twibbon yang Cocok untuk Milenial Saat Memperingati Isra Mi’raj 2022

Shalat dalam arti doa disebutkan Al-Qur’an Surat Al-Taubah ayat 103 yang artinya: 

“Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka." (QS Al-Taubah [9]: 103) 

Pengertian shalat menurut terminologi adalah: 

“Ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, dengan syarat dan rukun tertentu”. 

Pengertian di atas, baru menggambarkan bentuk shalat secara lahiriyah. Agar melengkapi semua itu, kita ikuti definisi shalat dari segi hakikatnya yaitu: 

“Menghadapkan hati kepada Allah sehingga dapat mendatangkan rasa takut kepada-Nya dan menanamkan dalam jiwa rasa keagungan-Nya dan kesempurnaan-Nya”. 

Shalat yang sempurna adalah shalat dengan kriteria di atas, shalat yang dilakukan dengan memenuhi syarat, rukun dan ketentuan lain serta diikuti dengan gerakan kejiwaan. 

Dengan demikian ibadah shalat itu akan berdampak pada sikap mental kita dalam kehidupan sehari-hari. Mereka yang telah melakukan shalat dengan baik dapat mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar. 

IBaca Juga: 10 Ide Acara Isra Mi'raj 2022 untuk Milenial, Cocok Juga Untuk Tema Kegiatan Keagamaan Lainnya

Dengan ketentuan-ketentuan shalat yang disebutkan di atas, insya Allah kita akan terhindar dari segolongan orang yang mengerjakan shalat, tetapi pada hakekatnya mereka tidak shalat. 

Nabi Muhammad saw menyitir kelompok ini dalam salah satu hadis yang artinya: 

“Akan datang suatu masa menimpa manusia, banyak yang melakukan shalat, padahal sebenarnya mereka tidak shalat”. (HR Ahmad, No. 47) 

Dengan memperingati Isra' Mi’raj ini, semoga kita dapat meningkatkan shalat kita sebaik mungkin, sehingga dapat meningkatkan takwa kepada Allah swt.

Demikian kiranya yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf apabila terdapat salah kata yang terucap.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Demikian kiranya dan akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Itulah contoh pidato Isra Miraj 2022 yang lengkap, jelas, dan padat ini akan bertemakan tentang hubungan sholat dan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW.***

Editor: Nurmaya

Sumber: nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler